Cecil baru tersadar secara keseluruhan kalau selama ini pemandangan yang dilihatnya itu tidak ada indah-indahnya.
Namun ada hikmah dari kelebihannya itu.
Ia bisa membantu sekadar mengingatkan orang terdekat disekelilingnya apabila hendak terkena musibah.
Cecil berucap bukannya su'udzon atau mendahului kehendak Tuhan cuma menurut kondisi di tahun 2018 masih relatif labil.
Maksudnya, habis ada perkara lalu tenang sejenak.
Kemudian, puncaknya 2019, bersamaan dengan pesta politik negeri ini, yakni pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).
Hal itu kemudian membuatnya merinding.
Tapi entah itu kejadian alam atau seperti apa, Cecil tidak bisa menjelaskan secara detail.
Intinya, dia dilanda ketakutan yang amat sangat pada tahun 2019 mendatang.
Secara global, telah mendekati sesuatu.
Diibaratkan naik motor itu kuncinya sudah dimasukkan ke kontak yang menunggu dinyalakan.
Tahun depan mulai masukkan kunci dan 2019 mulai dihidupkan (stater).
Ia sangat takut ibadahnya kurang dan semoga tidak sampai kejadian.
Dalam kehidupan Cecil kini ia telah terobati selama tiga tahun ikut bergabung ke dalam komunitas Komunitas Ghost Hunters Community. Keikutsertaanya itu ingin mengobati rasa ketakutannya.
Pasalnya, hal itu dirasa wajib dialkukannya kalau tidak kuat resikonya bisa menjadi blunder ke dirinya sendiri.
Sebab, kemampuan yang ia miliki saat ini bisa berpotensi membutanya stres karena hampir disetiap saat dihantui meskipun 'dia' munculnya secara tidak di sengaja. (Surya/Mohammad Romadoni)