News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Tetangga Hacker yang Ditangkap FBI: Ibunya Bangga Katon Sudah Bisa Cari Uang Sendiri

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga hacker yang juga mahasiswa Surabaya yang menjebol 600 situs perusahaan dan pemerintahan di 44 negara, termasuk milik Amerika Serikat (AS), diperlihatkan saat rilis di Polda Metro Jaya Jakarta, Selasa (13/3/2018).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kabar tertangkapnya hacker Surabaya Katon alias KPS (21) oleh FBI mengejutkan tetangganya di wilayah Kupangkrajan, Sawahan.

Salah satu anggota Surabaya Black Hat yang meretas ribuan sistem elektronik bersama lima temannya itu, sering diceritakan sang ibu kepada para tetangga sudah menghasilkan uang sendiri sejak lama.

"Ibunya orang ramah. Orangtuanya ramah semua. Cuma anaknya yang tidak pernah interaksi sama orang, jarang. Ibunya pernah cerita kalau anaknya sudah bisa cari uang sendiri, bilangnya 'sudah cari uang sendiri mbak', pernah bilang begitu," aku Maria, perempuan yang tak mau menyebutkan nama aslinya itu.

Baca: Tadinya Mengaku Diperkosa, Bocah Ini Akhirnya Ungkap Siapa Ayah dari Anak yang Dilahirkannya

Meski sudah tertangkap, para tetangga tidak berani menanyakan masalah tersebut ke ibu Katon, karena ikut prihatin.

"Keluarganya terlihat hidup cukup. Ayahnya Katon itu orang pandai Sarjana Hukum. Anak-anaknya juga pandai, kayak Katon begitu. Katon pernah diundang Bu Risma saya lihat ada pialanya. Adik katon juga pandai, kuliah di Stikom seperti kakaknya," aku Maria.

Perempuan berkerudung ini berharap masalah Katon segera selesai.

"Dia kan masih remaja, semoga permasalahan segera selesai," tambahnya.

Maria menambahkan, Katon memang pendiam dan tak banyak bicara.

Anak kedua dari 3 bersaudara ini tidak pernah berinteraksi dengan tetangga sekitar.

Bahkan tidak mengikuti organisasi kepemudaan tingkat kampung semacam karangtaruna.

"Semua anaknya tertutup, menyapa tetangga juga tidak pernah. Tidak pernah keluar sama sekali, kalau keluar rumah ya pas kuliah atau ada urusan saja," aku perempuan yang bertempat tinggal di area rumah Katon ini.

Dia tak menyangka Katon yang dimaksud adalah anak tetangga dekatnya.

"Tadi ketemu ibunya saja, biasa seolah tidak ada apa-apa. tetangga sepertinya juga ttidak banyak tahu. Orangtua katon itu terkenal baik dan ramah, mereka baru saja melangsungkan resepsi besar-besaran untuk kakaknya yang pertama, kasiihan sekarang ada kejadian ini," aku perempuan yang tak mau disebut namanya ini.

Maria mengaku tadi pagi sudah ada polisi ke rumah Katon, entah untuk apa.

"Makanya kok anaknya tidak pernah kelihatan, bapaknya juga tidak pernah kelihatan setelah berita ini. Mungkin ikut menemani ke Jakarta, kami juga tidak tahu," tutupnya.

Mahasiswa Stikom

Diberitakan sebelumnya, tiga hacker Surabaya ditangkap FBI dengan bantuan tim Cybercrime Polda Metro Jaya setelah meretas 600 situs di 44 negara ternyata masih berstatus mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya.

Pihak kampus membenarkan jika ketiganya masih mahasiswa aktif di kampusnya.

Humas Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya, Sugiharto Adhi Cahyono mengungkapkan Katon Primadi Sasmitha (21), Nizar Ananta (21) dan Arnold Triwardhana Panggau (21) merupakan mahasiswa S1 Sistem Informasi angkatan 2015.

"Ketiganya tercatat masih mahasiswa aktif, sekarang semester 6. Kalau aktif masuk kuliah, sudah tidak sekarang," ujarnya pada SURYA.co.id, Rabu (14/3/2018).

Secara akademik, mereka belum pernah melakukan pelanggaran akademik ataupun pelanggaran etika.

"Mereka tidak aktif di organisasi seperti senat atau BEM. Secara nilai juga masih grade bagus, Indeks Prestasinya di atas 3,"ujarnya.

Ke depannya, pihak kampus masih menerapkan praduga tak bersalah untuk kasus internal maupun eksternal.

Apalagi pihak kampus belum tahu prosesnya hukumnya berjalan sampai mana.

"Kami juga masih menunggu karena belum mendapat panggilan apapun dari keluarga atau pihak kepolisian,"ujarnya.

Pihak kampus, lanjutnya, juga sempat menghubungi keluarga melalui dosen wali.
Namun belum mendapat respon hingga saat ini.

"Mereka harusnya sudah memasuki Kerja Praktek dan Tugas Akhir. Tetapi ketiganya belum pernah konsultasi hal ini ke dosen wali," lanjutnya.

Ia menegaskan dari data kampus Nizar dan Katon memiliki KTP beralamat di Surabaya. Sedangkan Arnold berasal dari Banyuwangi.

STIKOM Surabaya selama ini sudah melakukan aktivitas pembentukan karakter.

Namun, kampus juga memiliki unit organisasi untuk penelitian yang berkaitan dengan jaringan. (Pipit Maulidiya)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Hacker Surabaya yang Ditangkap FBI Sempat Banggakan Orangtua, Pengakuan Tetangga Bikin Kaget

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini