TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Banjir bandang terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat hujan deras selama 24 jam, Rabu (4/12/2024).
Banjir tersebut mengakibatkan enam unit mobil minibus terseret banjir.
Video enam mobil yang terseret banjir itu pun viral di media sosial, terlihat mobil sampai jungkir balik terbawa derasnya air banjir.
Baca juga: Kepala BMKG Ungkap Skenario Terburuk Dampak Seruak Udara Dingin Siberia: Banjir Besar Jabodetabek
Kendaraan yang terparkir itu nampak tak kuat menahan derasnya air banjir hingga terseret dan mengalami kerusakan.
Informasi diperoleh, peristiwa terjadi di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten.
Salah seorang warga, Deni (35 tahun) mengaku melihat kejadian tersebut. Menurutnya air banjir datang tiba-tiba dari luapan sungai, lalu menghantam mobil yang sedang terparkir.
"Air datang tiba-tiba sangat deras, mobil-mobil itu awalnya parkir di tempat yang aman, tapi arusnya terlalu kuat hingga hanyut terbawa banjir," ungkap Deni saat dihubungi wartawan.
Sementara itu, Pusdalop BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan kejadian tersebut.
"Penyebab utamanya luapan Sungai Cikaso setelah curah hujan yang tinggi, ini adalah salah satu wilayah rawan banjir di Kabupaten Sukabumi, beruntung tidak ada korban jiwa, meskipun kerugian material cukup besar," kata Daeng.*
Banjir juga menerjang Palabuhanratu
Korban banjir di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tiba-tiba mendatangi petugas gabungan.
Terlihat Hesti Arianti bersama sejumlah warga terdampak banjiri di Kampung Pasanggrahan RT 04 RW 17, Kelurahan Palabuhanratu mendatangi petugas yang baru saja melakukan evakuasi korban banjir ke tempat aman.
Hesti dan warga lain meminta bantuan posko darurat dan suplai makanan. Hesti mengatakan, di perkampungannya terdapat sejumlah anak-anak dan lansia menjadi korban banjir yang membutuhkan makanan dan posko darurat.
Baca juga: Banjir dan Longsor Landa 9 Desa di Blitar Jawa Timur
Rumah Hesti pun terendam banjir setingi 155 senti meter atau sekitar 1,5 meter akibat luapan air Sungai Cipalabuan.
"Sekitar 155 cm kita waktu pas pertama kali sebelum surut, sekarang alhamdulillah udah agak surut. Nah saya itu kan minta tenda darurat di sini, karena kalau di belakang itu kejauhan, di sana itu (Gumelar) ada poskonya, di sini banyak anak-anak sama lansia," ujar Hesti.