TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polsek Sukolilo dibantu Polrestabes Surabaya terus mendalami penyelidikan temuan 643 keping Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Sampai saat ini polisi belum memutuskan adanya tersangka dari dugaan pembuangan KIP tersebut.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menuturkan, pihaknya masih menelurusi dan mencari penyebab mengapa KIP tidak sampai terdistribusikan ke penerima di Kecamatan Sukolilo.
"Kami sudah meminta keterangan beberapa saksi, salah satunya kurir yang bertugas mengirim KIP ke penerima," jelas Rudi saat memberi keterangan kepada wartawan di Ruang Musium Hidup Polrestabes Surabaya, Jumat (23/3/2018).
Baca: Misteri Ratusan KIP di Sebuah Laundry Terkuak, Pemiliknya Ternyata Seorang Kurir Ekspedisi
Rudi menjelaskan, penyidik sudah memeriksa Ahmad Zahri Hamid Romadhona selaku kurir.
Dia merupakan tenaga freelance PT SAP selaku penyalur KIP.
Saat ini pihaknya masih mendalami bagimana kontrak PT SAP dengan sang kurir, Hamid.
Baca: Prostitusi Online di Aceh Besar Terungkap Setelah Polisi Menyamar dan Memesan Dua Wanita di Hotel
"Apakah ada kesalahan kontrak, kemudian bagimana bentuk kesepakatannya. Karena KIP seharusnya diantar ke penerima, tapi tidak," tutur mantan Dirreskrimsus Polda Sumsel ini.
Diberitakan sebelumnya, satu karung berkas dan KIP isi 643 keping, ditemukan di tempat laundry milik Umi Kulsum di Jangkungan, Sukolilo, Senin (19/3/2018).