"Kalau muat pisang masak dari kampung pakai oto, sampai sini sudah rusak, karena jalannya rusak parah. Kalau waktu hujan, jalannya tambah parah," keluhnya.
"Saya tentu sangat berharap Mama Emi bisa naik dan bantu kami bikin jalan yang bagus," imbuhnya.
Tidak hanya para pedagang Pasar Oeba, pengunjung pun rata-rata sudah akrab dengan sosok Mama Emi. Misalnya saja, Dangki (49), pria asal Kota Kupang yang kesehariannya sebagai wirausaha.
"Secara emosional, kami ada kedekatan dengan Mama Emi. Ini saya akui dengan jujur. Terkhusus bagi pemuda Ebenhezer," katanya.
Mama Emi di mata Dangki adalah sosok yang tidak hanya hadir dalam kegiatan politik, namun juga dalam kegiatan-kegiatan gereja.
"Sudah dari dulu dekat dengan rakyat. Bukan menunggu ajang pilkada baru merapatkan diri dengan masyarakat. Kami tahu baik sosoknya. Dalam kegiatan kami, dia selalu hadir dan memberikan bantuan. Dan itu tanpa pamrih," katanya.
Sebagai seorang yang terus bergelut dalam dunia kerohanian, Dangki megaku tahu seberapa besar kualitas dari pasangan Marianus Sae ini.
"Dia selalu menanggapi segala masalah dengan elegan. Saya tahu kualitasnya. Dia adalah seorang pemimpin," puji Dangki.