Kulit Vita memiliki motif yang khas dengan warna keemasan yang lebih menyala ketimbang ular lain sejenisnya.
Bagi kalangan komunitas, kekhasan semacam ini terbilang langka dan lebih mahal jika dikomersilkan.
Karena punya pembeda dengan ular sejenisnya, Fatah menduga Vita merupakan hasil persilangan, baik disengaja oleh pemeliharanya maupun secara alami dari sepasang ular beda jenis.
Tak susah bagi Fatah untuk menaklukkan Vita lantaran ular tersebut pada dasarnya telah jinak. Ia bahkan telah mengetahui kejinakan ular itu dari karakter gerakannya yang terekam dalam video.
Karena karakternya yang jinak, ia pun mengira ular itu jenis peliharaan yang sengaja dibawa pemiliknya ke dalam kereta.
“Kan warnanya tak lazim dikenal ini. Diperkirakan ini persilangan baik sengaja atau secara alami. Bisa saja persilangan dengan ular Boa atau Anakonda di luar negeri, kan batikannya mirip itu,”katanya
Fatah mengandangkan empat ular kesayangannya itu ke dalam kotak kandang yang saling terpisah di samping rumah.
Sesekali ia mengeluarkan reptil-reptil itu, termasuk Vita ke luar kandang untuk dibersihkan atau dimandikan.
Fatah Arif Suyanto, penyuka reptil asal desa Dawuhan Kulon Kedungbanteng Banyumas menunjukkan ular sanca yang sempat viral di dunia maya karena muncul di jok kereta penuh penumpang.
Ular-ular jinak itu kerap jadi pusat perhatian warga sekitar saat sedang dikeluarkan.
Beberapa warga termasuk anak-anak tak menyiakan kesempatan untuk menonton, bahkan menggendong reptil itu dalam pengawasan sang pemilik.
Khusus Vita, ular cantik itu sudah dikasih makan dua kali sejak ditemukan di kereta hingga sekarang. Karena masih berukuran kecil, Fatah memberi makan satwa itu dengan kepala ayam.
“Kalau masih kecil dikasih makan kepala ayam. Beberapa hari sekali saya mandikan,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ingat Ular Sanca yang Viral Usai Bikin Geger di Kereta? Pemiliknya Misterius, Begini Nasibnya Kini