Mereka berdua malukat sekitar 200 meter, di sebelah barat parkir Pantai Watu Klotok.
Saat kejadian, ombak di pantai berpasir hitam itu memang cukup tinggi, bahkan mencapai sekitar 4 meter.
Sebelum malukat mereka menghaturkan canang sari terlebih dahulu.
Mereka mabanten di pesisir, atau sekitar 20 meter dari bibir pantai.
Namun karena saking besarnya gelombang, siang itu air laut sampai menghempas ke lokasi keduanya menghaturkan canang.
Meski demikian, keduanya tetap melakukan panglukatan dengan air laut.
Baca: Sebelum Dirikan First Travel, Andika Hanya Pegawai Minimarket dan Sempat Jualan Pulsa hingga Seprai
Mereka bersama-sama berjalan mendekati bibir pantai.
Nahas, ketika malukat mencuci wajah dengan air laut, tiba-tiba datang ombak besar dengan ketinggian sekitar 4 meter.
Tanpa bisa menghindar, ombak besar itu langsung menggulung keduanya.
"Tiba-tiba ada ombak besar datang, kita berdua tertarik ombak," ungkap Karna, mengenang kejadian tersebut.
Tidak jauh dari lokasi kejadian ada empat warga, yakni Kadek Sudiasta, Wayan Budiastrawan, Nyoman Mudana, dan Mangku Nyelem.
Mereka sedang mencari batu sikat.
Keempatnya setiap harinya memang dikenal sebagai pencari batu sikat di pesisir Pantai Watu Klotok.