News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jumlah Penderita HIV/AIDS di Aceh Utara Paling Tinggi, 36 di Antaranya Meninggal

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi HIV

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Jumlah warga di Kabupaten Aceh Utara yang terindikasi mengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) hingga April 2018, mencapai 83 orang.

Dari jumlah tersebut, 36 orang di antaranya meninggal dunia, yang diduga karena tidak rutin mengonsumsi obat sesuai anjuran petugas.

Angka tersebut menasbihkan Aceh Utara sebagai daerah dengan penderita HIV/AIDS tertinggi di Aceh.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh Utara, dr Makhrozal saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan program Layanan Komprehensif Berkesinambungan dan Strategic Use for ARV (LKB dan Sufa), Rabu (25/4/2018), di Lhokseumawe.

"Kasus HIV/AIDS mulai kita temukan di Aceh Utara pada 2007 dengan jumlah 3 kasus. Lalu meningkat pada 2011, di mana kita temukan 11 kasus. Kemudian, jumlah terbanyak lagi kita temukan pada 2017 dengan jumlah 16 kasus. Dari jumlah itu, 36 sudah meninggal dunia, sehingga tersisa 22 orang lagi yang masih dalam perawatan," kata Makhrozal.

Baca: Misteri Jejak Telapak Tangan Hitam di Mobil Pembawa Uang Mesin ATM yang Dirampok

Sedangkan 25 penderita lainnya, ungkap Kadinkes, tidak diketahui lagi keberadaannya.

"Petugas sudah mencari ke rumah, tapi mereka sudah berpindah tempat tinggal dan sampai sekarang belum berhasil dideteksi. Mereka juga sudah menggantikan nomor handphone, sehingga tak bisa diakses petugas," jelasnya.

"Jadi, yang 25 orang ini tidak lagi mendapatkan antiretroval (ARV)," imbuh dia.

Disebutkan Makhrozal, jumlah terbanyak kasus HIV/AIDS di Aceh Utara ditemukan di Kecamatan Dewantara, Baktiya, Meurah Mulia, Muara Batu, Kuta Makmur, Tanah Jambo Aye, Lhoksukon, dan Matangkuli.

Sedangkan, kecamatan lain masih minim.

"Jumlah wanita yang terkena HIV/AIDS 38 orang, diduga karena terjangkit dari suaminya. Sedangkan laki-laki yang terjangkit sudah mencapai 48 orang," sebutnya.

Baca: Warga Sempat Berebut Rembesan Minyak Sebelum Terjadi Ledakan

Menurut Kadinkes banyaknya kasus HIV/AIDS ditemukan di Aceh Utara karena perilaku heteroseksual, kemudian kasus lelaki suka lelaki (gay) yang juga sudah meningkat, dan yang ketiga karena faktor narkoba.

Mereka yang sudah terjangkit, harus rutin minum obat untuk mengurangi risiko penularan kepada orang lain, sehingga mutu hidup mereka menjadi lebih baik.

"Kita sendiri, selama ini selain gencar mencari mereka yang terjangkit HIV/AIDS untuk diobati. Juga terus memberikan pendampingan kepada penderita penyakit ini," kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia, Sri Mulyati Mukhtar MKM menjelaskan, tujuan utama Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) ini untuk meningkatkan akses dan cakupan terhadap upaya promosi, pencegahan, dan pengobatan, serta rehabilitasi yang berkualitas dengan memperluas jejaring pelayanan, hingga sampai ke tingkat puskesmas.

Baca: KPK Sita Lima Unit Jet Sky Bernilai Miliaran Rupiah, Benarkah Milik Bupati Mojokerto?

"Kegiatan itu dihadiri puluhan peserta dari puskesmas, dinkes, kader puskesmas dan media, serta dari intansi terkait lainnya," ujar Sri Mulyati yang juga pengelola program tersebut. (jaf)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini