Ia pasrahkan sepenuhnya kejadian ini ke pihak kepolisian.
Ia pun meyakini bahwa masalah itu tidak ada kaitannya dengan politik menjelang pelaksanaan Pilkada Bangkalan.
Keyakinan Fauzan lantaran pihaknya, termasuk PPK, dari awal telah melaksanakan seluruh proses tahapan secara transparan.
"Tidak ada yang kami langgar. Tidak ada intimidasi, saya pun tidak alami (intimidasi). Kalau saya tidak, apalagi (intimidasi) di kecamatan," terangnya.
Seperti diketahui, pemungutan suara Pilkada Bangkalan akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 bersama 17 kabupaten/kota di Jatim dan Pilgub Jatim.
KPU Bangkalan menetapkan tiga pasangan calon. Ketiganya yakni Farid Alfauzi-Sudarmawan dengan nomor urut 1, KH Imam Buchori-KH Mondir A Rofii dengan nomor urut 2, dan KH Abdul Latif Amin Imron-Muhni dengan nomor urut 3.
Paslon nomor urut 1 didukung kekuatan koalisi besar dengan jumlah 21 kursi di DPRD.
PDI Perjuangan menyumbangkan 7 kursi, Partai Hanura dan PAN masing-masing 4 kursi, dan Partai Demokrat 6 kursi
Pasangan nomor urut 2 didukung koalisi PKB dengan modal 5 kursi, PKS 3 kursi, dan Partai Nasdem 2 kursi.
Sementara paslon nomor urut 3 didukung koalisi Partai Gerindra dengan modal 10 kursi, PPP 5 kursi, dan Golkar 4 kursi.
KPU Bangkalan juga telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Bangkalan 2018 sejumlah 859.067 pemilih. (Surya/Ahmad Faisol)