Mahmudi menyesalkan lantaran sejauh ini, situasi aman dan kondusif jelang pelaksanaan Pilkada Bangkalan tetap terjaga.
Menurutnya, Mujib begitupun keluarganya tidak pernah mempunyai musuh pribadi.
Selaku penyelenggara pelaksanaan Pilkada Bangkalan, bertugas sesuai mekanisme dan peraturan yang berlaku.
"Tidak pernah ada intimidasi sebelumnya. Kami dengan tim dari tiga pasangan calon berhubungan baik. Tidak ada keberpihakan karena kami bersama KPU bertekad ciptakan pilkada yang demokratis," tegasnya.
Ia mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembacokan yang menimpa kakaknya.
"Saya percaya apalagi Pak Boby (Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan) adalah mantan Kasubdit III Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Ditreskrimum Polda Jatim," tegasnya.
Baca: Nyawa Bule Spanyol Tak Tertolong Usai Selamatkan Istri dan Dua Anaknya yang Terseret Arus
Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan langsung bergerak ke lokasi kejadian usai menyempatkan diri menemui korban di Ruang IRD RSUD Syamrabu Bangkalan.
"Benar telah terjadi pembacokan. Namun belum menerima kronologis karena saat ini saya masih di lokasi kejadian," kata Boby melalui ponselnya.
Tragedi pembacokan Mujib menyita perhatian sejumlah kalangan.
Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar, para anggota PPK, dan beberapa anggota tim pemenangan masing-masing pasangan calon datang ke IRD RSUD Syamrabu Bangkalan.
Fauzan Jakfar menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa Ketua PPK galis Mujiburrahman.
Ia berharap pihak kepolisian segera mengungkap masalah tersebut.
"Semoga segera terungkap agar jelas apa motif dari pembacokan itu. Kebetulan korbannya adalah penyelenggara (PPK)," harap Fauzan.