Namun, Padil baru bisa diketahui ada di Mapolrestabes Makassar, di Jl Ahmad Yani sekitar pukul 23.10 Wita.
Dia ditahan di ruang Satreskrim, lantai dua Mapolrestabes Makassar.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Anwar Hasan mengatakan, Rifadil tidak ditangkap tapi menyerahkan diri langsung di Kantor Polsek Mamajang.
"Pelaku menyerahkan diri setelah kami melakukan pendekatan terhadap pihak keluarganya," ujar AKBP Anwar di Mapolrestabes Makassar, tengah malam tadi.
AKBP Anwar menjelaskan, pendekatan persuasif ke orang tua pelaku, Rifadil, Kamma Cappi, agar bisa melakukan kerjasama kepada pihak kepolisian.
Baca: Terlilit Utang, Rahmad Tega Bunuh Istri Mantan Majikannya, Bawa Kabur Rp 20 Juta
"Jadi orang tuanya (Kama Cappi) bilang ke saya kalau anaknya terlibat, maka dia akan serahkan. Jadi ini langsung diambil alih oleh penyidik Polda," jelas Anwar.
Sekitar pukul 23.35 Wita, Kasubdit IV Ditreskrimsus Mapolda Sulsel, Kompol Supriyanto, bersama tiga personel ditreskrimsus menjemput Rifadil.
"Jadi ini langsung diambil alih oleh penyidik polda," tegas Anwar.
Menurut Kompol Supriyanto, pelaku dibawa langsung ke Polda Sulsel karena skala kasusnya besar.
"Jadi kasusnya memang skala besar, biarkan penyidik polrestabes fokus ke pilkada agar kita bisa tangani kasus ini dan penyelidikan," jelas Supriyanto.
Baca: Guno Tak Sadar Tetangga yang Diajaknya Bicara Ternyata Tergantung Tak Bernyawa
Siapa Punya Motor yang Dibakar
Polisi juga memastikan motor yang dibakar pendukung DIAmi di depan Monumen Mandala bukan milik simpatisan Appi-Cicu.
Motor matik Honda Scoopy DD 2723 VZ warna hitam silver itu bahkan diduga milik salah seorang pendukung DIAmi sendiri.
"Mereka (Massa DIAmi) itu hanya klaim saja bahwa motor itu dari kelompok lain, tapi untuk dipastikan lagi kita akan telisik lebih dalam lagi," ujar Kombes Dicky. (TRIBUN-TIMUR.COM)