Laporan Wartawan Tribun Jabar Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Polisi menyelidiki aksi aksi vandal yang serentak dilakukan sekelompok massa yang ikut bergabung dengan massa buruh memperingati Hari Buruh Internasional di Gedung Sate, Kota Bandung Selasa (1/5/2018).
Kemarin, massa tersebut mencoreti fasilitas umum dan dinding rumah warga, toko serta gedung pemerintahan di kawasan Jalan Dipati Ukur, Dipenogoro hingga Jalan Ir H Juanda. Bahkanā€ˇ, mereka mencoreti jalan raya di depan Gedung DPRD Jabar.
"Kami mulai selidiki kasus aksi vandalisme kemarin bersamaan dengan peringatan Hari Buruh Internasional kemarin," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Jalan Merdeka, Rabu (2/5/2018).
Ia memastikan massa tersebut bukan bagian dari massa buruh yang berunjukrasa di Gedung Sate kemarin.
"Yang pasti bukan bagian dari massa atau organisasi buruh. Aksi vandal mereka meruska keindahan Kota Bandung," kata Hendro.
Kemarin, sebelum membubarkan diri, massa tersebut sempat membuat gaduh saat membubarkan diri usai unjuk rasa. Saat meninggalkan Gedung Sate, mereka sempat menendang pembatas jalan.
"Kami sudah dokumentasikan kegiatan mereka selama menjalani aksi, informasi-informasi aksi mereka mencorat-coret juga sudah kami terima," kata dia.
Sepanjang aksi peringatan May Day, massa tersebut tampak mencoreti tembok dengan cat semprot berupa huruf A dalam lingkaran.
Gerai Starbucks dan merek pakaian ternama, Polo turut dicoreti. Di banyak literatur, huruf A dalam lingkaran identik dengan simbol anarki, gerakan politik yang digagas Mikail Bakhunin pada 1860-an.
Gerakan anarki ini identik dengan kekerasan karena di masanya, Mikail Bakunin terlibat pemberontakan dan kerusuhan menentang invasi rezim Tsar di Uni Sovyet ke Polandia.