TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Sebanyak 79 muslim Rohingya asal Myanmar yang terdampar di Bireuen beberapa hari lalu, dipastikan akan bertahan di kamp pengungsian sementara Kompleks SKB Cot Gapu, Bireuen hingga usai lebaran Idul Fitri mendatang.
Setelah itu, mereka akan dipindahkan ke lokasi pengungsian di Kota Langsa.
Demikian salah satu hasil rapat koordinasi penanggulangan pengungsi etnis Rohingya di Aula SKB Cot Gapu, Bireuen, Kamis (3/5/2018) sore.
Rapat koordinasi itu diikuti Brigjen Pol Drs Chairul Anwar SH MH selaku Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam RI, Bupati Bireuen H Saifannur, Wakil Gubernur Aceh yang diwakili Kadis Sosial Aceh Al Hudri, perwakilan dari Polda Aceh, Korem 011 Lilawangsa Lhokseumawe, perwakilan Bupati Aceh Utara, perwakilan Wali Kota Langsa, perwakilan Bupati Aceh Timur, Wakapolres Bireuen, Wakapolres Langsa, unsur UNHCR, IOM, dan para pejabat instansi terkait lainnya.
Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam RI, Brigjen Pol Drs Chairul Anwar SH MH mengatakan, hasil peninjauan di posko pengungsian Rohingya, pihaknya sebagai perwakilan pemerintah pusat memberi apresiasi kepada Pemkab Bireuen dan Pemerintah Aceh yang telah menyiapkan lokasi untuk pengungsi asal Myanmar tersebut.
Baca: Sambut Bulan Ramadan, Sharp Indonesia Umumkan Produk Lemari Es Bersertifikat Halal
"Dalam rapat koordinasi ini, kita sepakat sebanyak 79 pengungsi Rohingya itu akan kita pindahkan ke Langsa usai lebaran Idul Fitri tahun ini. Karena lokasi kamp pengungsian untuk muslim Rohingya di Langsa akan direnovasi, sehingga butuh waktu satu bulan lagi," kata Brigjen Pol Chairul Anwar.
Menurut dia, relokasi pengungsi Rohingya itu memang harus dilakukan karena gedung SKB Bireuen juga akan segera direnovasi untuk berbagai kegiatan.
"Setelah dipindahkan ke Langsa, ke depan kita akan mencari negara penerima atau akan kita kembalikan ke negara asalnya Myanmar. Namun, tentu butuh waktu untuk mengembalikan muslim Rohingya itu ke negaranya," papar Chairul Anwar.
Bupati Bireuen, H Saifannur SSos menambahkan, Pemkab Bireuen memutuskan untuk menampung para pengungsi Rohingga hingga lebaran demi kemanusiaan dan juga ukhuwah Islamiah.
"Selama bulan Ramadan ini, muslim Rohingya harus kita muliakan. Jadi, ini namanya beribadah sambil menjaga kemanusiaan. Bireuen harus menjadi tuan rumah yang baik dengan menerima tamu secara terhormat, karena ini tujuan mulia," ungkapnya.
Bupati menekankan kepada Dinas Sosial Bireuen dan Dinsos Aceh untuk bekerja keras dalam menangani pengungsi Rohingya.
Baca: Mulai Dini Hari Besok Pelabuhan Padangbai Ditutup Selama 7,5 Jam
Dia juga memohon kepada TNI/Polri untuk menjaga keamanan agar tidak ada pengungsi yang keluar dari tempat penampungan.