Jika kondisi ini terus dibiarkan, oknum guru berotak cabul itu berpotensi menyebarkan virus perilaku menyimpang, hingga menghancurkan masa depan anak-anak didiknya.
"Kalau tidak diambil tindakan antisipasi, akan lahir generasi durhaka, murid akan bertanya, kapan bapak atau ibu guru ada waktu kencan bareng," katanya.
Secara umum, tren temuan kasus orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Cilacap terus mengalami kenaikan. Saat ini tercatat sebanyak 1.124 orang di Cilacap positif terinfeksi HIV/AIDS.
Selain kalangan guru dan tenaga penunjang serta pelajar di lingkungan pendidikan, 36 persen dari total jumlah penderita itu berasal sari kalangan ibu rumah tangga, 35 persen dari kalangan pekerja swasta, serta 15 persen warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Kelompok lain yang ikut menyumbang angka penderita HIV itu meliputi, kalangan Lelaki Seks Lelaki (LSL), Wanita Tuna Susila (WTS), hingga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Oknum Guru Suka Berburu PSK saat Dinas di Luar, Tertular HIV/AIDS,