TRIBUNNEWS.COM -- KEBAKARAN di Jalan Karees Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong Kota Bandung akhir pekan lalu menyisakan duka mendalam bagi keluarga Nn Endah (40). Anaknya, Surya (6), tewas mengenakan karena terpanggang hidup-hidup di rumahnya.
Jenazahnya ditemukan anjing pelacak atau K9 dari Satuan Sabhara Polrestabes Bandung setelah beberapa jam pencarian. Pelacakan dimulai dari titik awal ruang tamu rumah tersebut kemudian menemukan baju sisa milik Surya. Setelah itu, K9 bergerak ke kamar mandi dan menemukan jenazah Surya.
Baca: Menyanyi di Tempat Terpencil, Honor di Amplop Berubah Jadi Daun
Baca: Pulang Usai Manggung, Ada Penampakan Pocong dan Kuntilanak di Sepanjang Perjalanan
Anjing pelacak yang menemukan Surya adalah satu dari delapan anjing pelacak yang dimiliki Polrestabes Bandung, diberi nama Roxana berusia 6 tahun jenis herder dari Belanda. Pantauan Tribun, Roxana tampak agresif.
"Ini anjing berusia 6 tahun, paling tua. Kemarin yang menemukan jenazah Surya. Kami di Polrestabes Bandung memiliki delapan anjing pelacak, salah satunya Roxana yang bertugas untuk pelacakan yang sifatnya umum," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Kantor Sabhara Polrestabes Bandung, Senin (7/5) pagi.
Anjingnya tampak kurus namun tinggi. Belakangan diketahui, Roxana baru sembuh dari penyakitnya kemudian ditugaskan dalam pelacakan jenazah korban kebakaran. Semua K9 yang dimiliki ditugaskan buntuk membantu polisi dalam melayani masyarakat.
"Secara umum alhamdulillah sehat. Sedari awal, Roxana memang dibekali untuk pelacakan umum, " kata Hendro. Secara umum, setiap jenis anjing bisa dilatih jadi anjing pelacak. Namun, secara khusus, biasanya anjing jenis Labrador, Akita, German Shecker, Rotweiler hingga Herder kerap dilatih jadi anjing pelacak.
Informasi yang dihimpun, butuh waktu lebih dari satu tahun untuk mendidik anjing jadi pemburu atau pelacak. Sebut saja, untuk membuat anjing patuh, butuh waktu sedikitnya 1-2 bulan. Umumnya, setelah dilatih kepatuhan, anjing akan dididik untuk bisa mendeteksi, seperti narkoba, bom, jejak kriminal, barang bukti dan SAR. Polrestabes Bandung sendiri belum memiliki K9 untuk SAR.
Polrestabes Bandung sendiri memiliki sekitar sembilan anjing. Semuanya dipelihara, dilatih dan dirawat oleh anggota Satuan Sabhara yang sudah dibekali kemampuan khusus. Dari semuanya, Roxana yang paling tua namun semua K9 yang dimiliki sangat agresif.
"Dari sembilan anjing, mereka punya spesialisasi khusus. Ada yang spesialisasi mencari bahan peledak, menghalau massa dalam huru hara atau kerusuhan, pencarian umum hingga melacak narkotika dan psikotoprika," kata Kasat Sabhara Polrestabes Bandung, AKBP Heri Afandi.
Makanan sehari-harinya turut dijaga oleh para anggota yang ditugasi khusus merawat K9. Polisi memastikan setiap K9 tidak dalam keadaan stres sehingga saat diajak bertugas, mereka bisa bekerja dengan baik.
Dari sembilan K9, semuanya memiliki nama-nama yang unik. Saat berkunjung ke kandang anjing tersebut, saat petugas memanggil nama, semuanya tampak menyahut. Maklum saja, semua K9 dirawat setiap hari layaknya sebuah keluarga.
"Namanya ada Roxana, Samanta, Emma, Argo, Casper, Gohan, Lady dan Jako. Semuanya sudah terlatih dan pelatihannya membutuhkan waktu cukup lama, bisa bertahun-tahun," katanya.
Anjing pelacak ini kerap digunakan pada momen-momen tertentu. Seperti saat pengecekan bom di gereja-gereja jelang peringatan Natal. K9 dari Polrestabes Bandung juga diterjunkan saat pengamanan kedatnagan suporter Persebaya, Bonek saat datang ke Bandung tahun lalu.