Dia dan warga mengaku kaget dan tidak mengetahui kalau pria tersebut terlibat dalam jaringan radikal.
"Kami tidak tahu ada warga ada yang di sini, kesehariannya orangnya baik, masih sapa menyapa," ujarnya.
Sementara itu, H Tomo selaku pemilik kontrakan mengaku melihat sosok JG terakhir kali pada dua hari yang lalu.
"Kalau istrinya kemarin saya lihat, kalau bapaknya terakhir lihat Selasa masih ada," katanya.
Menurutnya, sosok JG merupakan sosok yang baik meski tidak terlalu dekat dan belum pernah mengobrol lama.
"Komunikasi biasa, jarang ngobrol," terangnya.
Selama mengontrak di rumahnya, Jajang diketahui beberapa kali terlihat menerima tamu tapi dirinya tidak mencurigai hal tersebut.
Sebelumnya, Polisi menembak dua terduga teroris, Randy Aziz dan JG di Tambun, Bekasi pada Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 01.35 WIB.
Baca: Dewi Persik Amuk-Amukan Dituding Kekang Suami: Peramal Huru-hara, Sindir Sosok Ini?
Diketahui dua pria tersebut akan menuju Mako Brimob di Depok untuk membantu narapidana teroris yang merusuh di Rutan Salemba.
Dilansir dari siaran pers kepolisian, peristiwa itu bermula saat polisi mendapatkan informasi intelijen bahwa akan ada sekelompok orang yang akan menuju Mako Brimob. Mereka adalah RA, JG, AM dan HG.
Keempat orang itu pun akhirnya diringkus, baru kemudian pada pukul 05.30 WIB. RA dan JG melakukan perlawanan kepada anggota di dalam mobil polisi yang sedang berjalan.
Keduanya berupaya berontak dengan mencekik anggota polisi hingga borgolnya terlepas.
Tak hanya itu, dua orang tersebut nekat merebut senjata api dari polisi yang mengawal.
Baca: Najib Razak: Setelah Periode yang Membuat Terpecah Belah Ini, Saya Minta Maaf
Tindakan tegas pun dilakukan dengan menembak RA dan JG.