TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kondisi anak-anak korban teror bom bunuh diri di Surabaya semakin membaik.
Salah satunya adalah kondisi Ais (8) anak dari pelaku bom bunuh diri di pintu masuk Polrestabes Surabaya.
Ais yang kini masih dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara Surabaya sudah melewati masa kritis dan dipindahkan ke ruang rawat inap.
"Untuk Ais tadi sudah makin baik, sudah bisa diajak bicara dengan pendampingnya," jelas Hasto Atmojo Suroyo, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Rabu (16/5).
Menurutnya, usai melihat langsung kondisi sejumlah korban teror bom di RS Bhayangkara, Ais mengalami luka yang agak berat di bagian perut dan tangan kiri.
"Ada luka yang katanya masih terasa di bagian dalam perut, atau di bagian abdomen seperti kena pukulan benda tumpul,"jelas Hasto.
Namun menurutnya kondisinya sudah semakin membaik dari sebelumnya.
Sementara kondisi korban anak anak lainnya yang juga di rawat di RS Bhayangkara juga lebih baik lagi.
"Ais ini yang paling parah, tapi sudah membaik yang lainnya malah lebih baik lagi," lanjutnya.
Meski begitu trauma psikis yang dialami anak anak ini jauh lebih berat dari sakit secara fisik yang dialami.
Untuk kondisi psikologis LPSK akan memberikan fasilitasi bantuan konseling dari jajaran Polda dan beberapa psikolog dari UINSA, untuk menyampaikan materi terkait keagamaan kepada korban anak anak.