TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Serangan teror bom di Surabaya meninggalkan duka mendalam tak hanya bagi para korban, namun juga seluruh warga Surabaya.
Pemkot Surabaya berbenah dengan berbagai pertemuan sebagai upaya deteksi dini adanya warga dengan paham radikal.
Di antaranya dengan mengumpulkan RT/RW, Kepala Sekolah, hingga takmir masjid.
BACA: Nasib Terkini Anak Teroris yang Selamat dari Bom Polrestabes Surabaya, Hidup Sebatang Kara
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kemarin sempat mengatakan tidak bisa tidur lantaran memikirkan bagaimana langkah-langkah yang akan diambil guna melakukan deteksi dini.
Hari ini juga pertemuan tersebut digelar dengan pengarahan langsung dari wali kota.
Meski tampak bersemangat memberi pengarahan, terlihat kondisi Risma tidak seperti biasanya.
Suaranya serak hampir habis sehingga tidak banyak memberi keterangan pada awak media.
Sejak terjadinya teror bom, Risma banyak beraktivitas mulai dari berpatroli, menyambangi rumah duka para korban, hingga melihat langsung lokasi penggerebekan terduga teroris.