TRIBUNNEWS.COM - Video penangkapan terduga teroris yang berprofesi sebagai driver ojek online di Sumatera Utara menjadi perbincangan warganet.
Video berdurasi singkat itu sudah tersebar luas di media sosial.
Ada sejumlah pria bersenjata laras panjang tiba-tiba saja menarik pemuda berjaket hijau dari atas motornya.
Kondisi lalu lintas yang cukup ramai membuat penagkapan tersebut menjadi pusat perhatian pengendara.
Video yang diunggah akun @gojek24jam bahkan sudah 830 ribu kali tayang sejak diunggah sehari lalu.
Tampak di video, tak ada satu orang pun di video yang mengenakan seragam polisis atau Densus 88.
Tapi, rata-rata pria yang menangkap terlihat melengkapi diri dengan senjata laras panjang.
Para pria ini kemudian mencoba mengamankan pria berjaket hijau dan fokus pada tas yang digendongnya.
Informasi yang dari kepolisian yang diterima Tribun Medan menyebutkan, pukul 14.30 Wib Tim Densus 88 AT Mabes Polri bersama dengan personel intel Polda Sumut menangkap terduga teroris, MYR, 28 Tahun saat menaiki sepeda motor dan menunggu orederan ojek di Simpang Sei Sikambing, Sekip, Medan Petisah.
1. Akan Menikah
Informasi yang dihimpun Tribun Medan di rumah Yusuf Jalan Pukat I Gang Sekolah, bahwa dirinya juga hendak melangsungkan pernikahan pada tanggal 1 Juli 2018 mendatang.
Dikabarkan Yusuf mendapat calon dari daerah Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Saat dicoba mencari informasi terkait calon istri dari Yusuf, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui.
Tante Yusuf yang kerap dipanggil Wak Upik mengatakan, usai Lebaran Yusuf berencana menikah.
"Kami tidak tahu mana calonnya. Namun ia pernah bilang kalau dirinya mau melangsungkan pernikahan di Sidimpuan. Kalau calonnya belum pernah dibawa ke rumah, karena Yusuf bilang ia dikenalkan dari ustaz tempat ia mengaji (ta'aruf).
2. Enam bulan jadi driver ojol
Yusuf diketahui bekerja sebagai driver ojek online. Ia sudah menjalani pekerjaan itu selama enam bulan.
3. Ikut pengajian
Ibu Yusuf, Zahriana mengatakan anak ketiganya tersebut baru sekitar 15 hari terakhir mengikuti salah satu pengajian, yang tidak ia ketahui dimana keberadaannya.
"Paling ada lima belas hari dia mengikuti pengajian," kata Zahriana, Rabu (16/5/2018).
Zahriana menceritakan, menurut mualimah atau ustadzah tempatnya mengaji, Yusuf harus cepat ditarik dari pengajian yang diikutinya.
Jangan lama-lama lagi, karena bisa berbahaya tentang pemahaman agama yang diterimanya.
"Tarik anakmu itu, jangan disitu mengaji. Jangan lama-lama lagi," ucap Zahriana menirukan perkataan mualimahnya.
Ditanya dimana alamat tempat pengajian Yusuf berada, Zahriana tidak mengetahui dimana tempat pengajian anaknya tersebut, karena anak ketiganya itu juga tidak pernah mau terbuka.
"Setelah pengajian aku lihat dia tetap sembahyang, mengerjakan perintah Tuhan bagus-bagus," ujar Zahriana.
"Tapi tiap waktunya salat dia selalu bilang, 'Mak salat, nanti kalau nggak salat besar dosanya. Meninggalkan kewajiban besar dosanya'," tutur Zahriana menirukan ucapan anaknya itu.
4. Ayahnya tukang becak
Dijumpai di tempat yang sama, Zulfahri, ayah Yusuf, mengatakan polisi dan anaknya yang ditangkap sempat datang ke rumah.
"Tadi malam Yusuf datang ke rumah dibawa polisi. Mereka sempat mengucapkan salam meminta izin untuk masuk. Mereka bilang ada mau mencari barang di rumah kami," kata Zulfahri.
"Ditengokin orang itu. Entah apa yang dicari. Terus seluruh rumah di geledah, buku-buku di bawa petugas," sambungnya.
Zulfahri yakin anak ketiganya itu tidak terlibat jaringan teroris seperti yang diberitakan. Menurutnya, Yusuf anak yang baik.
"Harapan kita kalau bisa Yusuf dilepaskanlah. Karena kami pun orang susah, aku cuma kerja tukang becak dayung, yang biasa mangkal diterminal pancing depan Polsek. Anakku banyak bisa kasih makan sehari-hari saja sudah syukur," ujarnya.