Tangkap 8 Orang
Kapolri mengungkapkan ada delapan terduga teroris ditangkap di sejumlah daerah di Riau pascaserangan terhadap Polda Riau.
Ia meyakini teror di Riau itu satu rangkaian dengan teror di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dan teror bom di Jatim karena dilakukan oleh jaringan sama, JAD.
Tito tidak menjelaskan lokasi penangkapan para terduga teroris, demikian pula identitas mereka.
Tito hanya mengungkapkan kedelapan teroris itu ditangkap oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Riau, dan sejumlah polres.
Baca: Universitas Nihon Jepang Dikritik Keras Universitas Kwansei terkait Pertandingan American Football
"Saya sudah sampaikan, semua yang laksanakan kegiatan (terorisme) itu Jamaah Ansharut Daulah. Saya berani tunjuk hidung karena 3 hingga 4 tahun kita melihat pengembangan dari kelompok jaringan ini," kata Tito.
Polda Riau diserang lima orang teroris yang membawa mobil Toyota Avanza, BM 199 RQ, warna putih, sekira pukul 09.00 WIB, Rabu.
Mereka menambrakkan mobil ke pintu gerbang Polda Riau.
Begitu masuk ke halaman Polda Riau, empat orang keluar dari mobil dan menyerang polisi di lokasi itu menggunakan pedang (katana).
Seorang lagi berusaha berusaha kabar menggunakan mobil sehingga menabrak Ipda H Auzar dan juru kamera dua stasiun televisi.
Para teroris yang tewas ditembak mati di lokasi tersebut yaitu:
1. Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, pria, 42 tahun, tidak bekerja, alamat Jl Raya Dumai-Sei Pakning, Jl Santri Assakinah, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai.
2. Suwardi, pria, 28 tahun, alamat Jl Raya Lubuk Gaung, RT 03, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.
3. Adi Sufiyan, pria, 26 tahun, wiraswasta, alamat Jl Pendowo, Gg Mekar, RT 06, Kelurahan Bukit Batrem I, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.
4. Daud (belum teridentifikasi)
Seorang pelaku yang dapat ditangkap hidup sempat terlibat kejar-kejaran dengan polisi.
Pelaku bahkan lari mengarah ke halaman rumah dinas Wakapolda Riau. (tribunpekanbaru/tim)