TRIBUNNEWS.COM, MEUREUDU - Seratus unit rumah permanen bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) di Gampong Pohroh, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, yang rampung dibangun akhir tahun 2017 lalu hingga saat ini belum ditempati.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II), Ir Jailani Beuramat, menyebutkan, rumah itu belum ditempati hingga kini karena belum diserahterimakan dari pemerintah pusat ke Pemerintah Pidie Jaya.
Bangunan permanen berukuran 6x6 meter itu dibangun dengan dana Rp 130 juta per unit.
Rumah tipe 36 ini diperuntukkan kepada warga korban konflik serta penduduk miskin di sejumlah kecamatan, dengan letak bangunan di perbukitan Pohroh, Kemukiman Beuriweuh.
Baca: Musuh Koruptor Itu Tak Lagi Bergelut di Dunia Advokat, Dia Pilih Beternak Kambing di Kampung Halaman
Jika dibandingkan dengan rumah bantuan lainnya, bangunan di perbukitan Pohroh ini lumayan bagus.
Apalagi akses ke sana selain tidak terlalu jauh atau kurang lebih satu kilometer dari pemukiman warga, kondisi jalan juga mudah dilalui kendaraan roda empat.
Belum lagi lahan sekitar yang subur serta menjanjikan jika digarap dan ditanami aneka tanaman perkebunan dan tanaman pangan.
LIVE STREAMING Huesca vs Barcelona Liga Spanyol Malam Ini, Kick Off Pukul 03.00 WIB - Tribunnews.com
LIVE STREAMING Huesca vs Barcelona Liga Spanyol Malam Ini, Kick Off Pukul 03.00 WIB - Tribunnews.com
Kadis PU Pijay Bahrum Bhakti ST kepada Serambi, Kamis (24/5/2018) membenarkan 100 unit rumah yang dibangun dengan total dana APBN senilai lebih dari Rp 13 miliar bantuan Kementerian PU-PR untuk korban konflik dan warga miskin di wilayahnya kini sudah rampung.
Baca: Mimpi Sang Ibunda Bantu Polisi Temukan Jasad Grace Terbungkus Karung di Kebun Singkong
Selain rumah, jalan dalam kompleks serta sarana air bersih juga sudah dipasang ke semua rumah.
Rumah dengan hak pakai atau tidak boleh diperjualbelikan tersebut juga dilengkapi masing-masing dua tempat tidur, dua lemari pakaian, dua meja tamu serta dapur untuk memasak.
Kadis PU menyebutkan, menyangkut dengan calon penerima dan kapan dihuni, pihaknya sama sekali tak mengetahuinya.
"Dinas PU hanya sebatas mengawasi proses pembangunan hingga selesai, sementara hal lainnya bukan wewenang kami. Rumah dimaksud hingga sekarang belum diserahkan Kementerian PU-PR kepada pemkab," katanya.
Baca: Gunung Merapi Masih Berstatus Waspada, Radius 3 Km Dikosongkan dari Aktivitas Penduduk
Pantauan Serambi, Rabu (23/5/2018), beberapa rumah sudah ada tanda-tanda ditempati. Malah saat satu keluarga terlihat sedang bersih-bersih.
Calon penghuni menyebutkan, seusai Idul Fitri ia sekeluarga juga akan menetap di rumah baru bantuan Kementerian PU-PR itu. (ag)