TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan safari Ramadan di Provinsi Lampung, Senin (4/6/2018).
Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) Prof. DR (HC). KH. Maruf Amin hadir dalam safari yang dihadiri 50 lebih ulama se-Provinsi Lampung tersebut.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengajak segenap komponen bangsa untuk mensukseskan agenda-agenda strategis kebangsaan. Di antara adalah pilkada serentak dan Asian Games 2018.
"Kami mengajak segenap komponen bangsa, polri, ulama dan masyarakat untuk mensukseskan agenda statagis bangsa. Ada pilkada, ada juga Asian Games," ungkap Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tak hanya itu, dalam safari Ramadan yang ke-5 ini--setelah Medan, Tasikmalaya, Lombok, Surabaya, Panglima TNI kembali menyerukan pentingnya libatkan semua komponen bangsa dalam upaya deradikalisasi.
"Seluruh keluarga besar Polri, para ulama, dan masyarakat pada umumnya kami ajak untuk bersatu padu. Kita perlu bahu membahu memberikan pemahaman yang positif, sekaligus merangkul seluruh komponen bangsa untuk mencegah radikalisme," jelasnya.
Sementara itu, KH. Maruf Amin dalam tausiyahnya mengatakan bahwa negara Indonesia sampai sekarang masih kondusif.
"Memang ada upaya sekelompok pihak yang ingin mempertentangkan Islam dengan Pancasila. Namun upaya tersebut tidak berhasil. Pancasila meruapakan titik temu (kalimatun sawa). Pancasila itu Islami," ujar Prof. DR (HC). KH. Maruf Amin.
Lebih dari itu, terkait radikalisme, KH Maruf Amin mengatakan selama ini ada yang salah dalam memahami jihad. Jihad dimaknai perang.
Padahal dalam situasi damai, jihad adalah membuat perbaikan-perbaikan, seperti mencerdaskan anak bangsa, mensejahterakan rakyat dan lain-lain.
"Indonesia bukan darul harbi. Para ulama menyebut Indonesia sebagai darussalam. Jadi jihad di Indonesia bukanlah perang dan saling membunuh. Ini harus diluruskan," paparnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Lampung sekaligus Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Dr Muhammad Mukri menyambut baik pertemuan antara TNI, Polri dan ulama.
Dikatakannya, pertemuan tersebut menjadi sianyal kuat bahwa siapapun yang akan mencoba-coba memecah belah bangsa pasti akan tumbang.
"Silarurrahim Panglima TNI, Polri dan ulama merupakan sinyal kuat bahwa soliditas merawat NKRI makin kokoh," katanya.
Adapun Sekjen PB MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan bahwa pertemuan Panglima TNI, Polri, ulama dan masyarakat Lampung merupakan aksi nyata pemerintah dalam merangkul ulama dan masyarakat untuk memperkuat soliditas kebangsaan.
"Upaya merangkul ulama dan masyarakat sangat penting. Apa yang dilakukan pemerintah melalui TNI dan Polri sudah sangat tepat," ujar Hery yang ikut dalam rombongan tersebut.
Lebih lanjut, Hery mengatakan bahwa melalui safari Ramadan upaya menjaga kondusivitas bangsa dapat terlaksana dengan baik.
"Dua agenda srategis di depan mata (pilkada dan Asian Games-red) insya Allah akan berjalan dengan baik," katanya.