Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang
TRIBUNNEWS.COM, MEDANĀ - Basarnas telah mengerahkan 10 penyelam andal dari Basarnas Spesial Group dan Marinir.
Penyelam spesial ini pun sudah dibagi dalam dua titik yakni di titik tenggelamnya kapal dan tempat yang dicurigai.
Namun, hingga kini Basarnas baru menemukan 21 korban dengan tiga orang meninggal dunia, Kamis (21/6/2018).
Kepala Basarnas Medan, Budiawan mengatakan lambannya penemuan jasad karena kedalaman Danau Toba mencapai 450 meter.
Para penyelam hanya mampu menyelam hingga 50 meter.
"Kedalaman Danau Toba bervariasi, kedalaman TKP hingga 450 meter. Bayangkan saja. Penyelam kita 50 meter hanya mampu. Kita kan harus safety juga,"ujarnya.
Selain menggunakan penyelam andal, Basarnas juga menggunakan alat pendeteksi logam.
Namun, tetap saja belum ada kepastian.
Baca: Seluruh Kapal Motor Kayu yang Beroperasi di Danau Toba Diduga Tidak Mengantongi Sertifikasi
"Kita prediksi korban tertimpa bangkai kapal hingga ke dasar danau,"katanya.
Saat disinggung jika korban berada di dasar danau, mungkin masih bisa dilakukan pengangkatan korban, Budiawan belum bisa menjawab pasti.
"Kita pertama tentukan titik kapal. Belum dapat kepastian dimana kapal itu. Tapi kordinatnya sudah dapat. Kalau memang di dasar danau, nanti kita tentukan langkah selanjutnya. Karena kita perkirakan korban tertimpa kapal,"katanya.
Saat ini masih ada 192 korban yang KM Sinar Bangun belum ditemukan. (tmy/tribun-medan.com).