Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pascatragedi Kapal Maut, KM Sinar Bangun yang karam di Perairan Danau Toba Senin Petang lalu, petugas Dinas Perhubungan di Daerah Simalungun mulai masuk ke dalam kapal mendata nama-nama penumpang, di Pelabuhan Tigaraja, Parapat, Sabtu (23/6/2018).
Sebelum kapal motor bergerak menuju pelabuhan Tomok di Kabupaten Samosir, petugas naik ke kapal membawa alat tulis menanyai penumpang.
Petugas Dishub Simalungun, Harry mengklaim setiap hari pada sebelum-sebelumnya mereka ada melakukan pengawasan.
Disebutnya, pengawasan dilakukan tergantung petugas yang sedang menjalankan tugasnya.
Disinggung soal manifest atau tiket, disebutnya yang menyediakan adalah Organisasi Perkapalan Marihat Permai.
Baca: 4 Fakta Pencarian Korban Hilang KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Perairan Danau Toba
Penumpang yang selalu menggunakan jasa kapal tersebut sebagai penyeberangan mengaku, jauh-jauh hari sebelum kejadian KM Sinar Bangun tidak ada pengawasan dan pendataan.
"Termasuk fasilitas tiket tidak pernah. Pengawasan juga tidak pernah setahu saya. Saya kan selalu menyeberang dari pelabuhan ini,"ujar penumpang, Lasma Gultom, Warga Tomok, Samosir.
Pantauan Tribun, gedung UPT ASD Wilayah Parapat tersebut tanpak ramai pedagang.
Barang-barang dagangan terisi hingga ke kursi, sehingga penumpang tidak ada tempat duduk bagi penumpang yang sedang menunggu keberangkatan. (cr1/tribun-medan.com)