TRIBUNNEWS.COM - Gunung Agung di Bali, terus mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Kamis (28/7/2018).
Hal ini ditandai dengan terekamnya gempa hembusan sebanyak tiga puluh kali, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita sampai 12.00 Wita.
Dari pemantauan PVMBG, Gunung Agung sedang mengalami peningkatan intensitas aktivitas baik secara kegempaan maupun secara visual.
Pantauan terkini Tribun Bali, warga di sekitar lereng Gunung Agung telah kembali mengungsi ke daerah radius 10 hingga 12 kilometer
Hembusan abu teramati terus menerus dengan ketinggian mencapai 1500 meter di atas puncak, dengan angin mengarah ke barat.
"Karena ini, kami mohon agar tidak ada aktivitas masyarakat atau wisatawan di dalam radius 4 km untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi. Masyarakat agar senantiasa menyiapkan masker untuk melindungi dari potensi bahaya abu," jelas Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Kamis (28/7/2018).
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung ini telah teramati sejak 13 Mei 2018, dan berlanjut hingga saat ini.
Peningkatan ini menandakan adanya akumulasi tekanan akibat pergerakan magma menuju ke permukaan.
"Ini diindikasikan oleh terekamnya deformasi dengan pola inflasi sejak 13 Mei 2018 lalu. Namun demikian, intensitas aktivitas saat ini masih di bawah aktivitas eruptif November 2017 lalu," jelas Devy
Dalam seminggu terakhir, pihaknya juga merekam kegempaan di sisi utara Gunung Agung yang mengindikasikan adanya suplai magma dari kedalaman.
Baca selengkapnya Breaking News: Warga di Sekitar Gunung Agung Kembali Mengungsi