TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim gabungan akhirnya memastikan keberadaan KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba, Kamis (28/6/2018) setelah 11 hari melakukan pencarian.
Perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang digunakan petugas berhasil merekam puing kapal, sepeda motor hingga jenazah penumpang.
Saat ini, Tim Basarnas sedang mencoba mengevakuasi jasad korban yang terekam perangkat ROV.
Pengangkatan jenazah menggunakan tali dan alat berat di kapal feri.
Kepastian KM Sinar Bangun ini disampaikan Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Baca: Basarnas Masih Mencari Cara untuk Mengangkat Jasad Korban di Dasar Danau Toba
"Yang kemarin kita temukan kan jelas. Sudah kita lihat dengan jelas. Saya sudah melihat di monitor itu. Hari ini kita lanjutkan lagi. Sekarang kita memikirkan cara menariknya dan evakuasi. Saya mohon doa restu dari seluruh masyarakat," ujarnya sebelum melakukan operasi di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun.
"Ada delapan sampai 10 yang kelihatan. ROV melihat hanya sampai 2 meter saja. Kalau kapal hitam saja tapi tali-talinya jelas. Kalau kapalnya tak pecah tapi utuh. Bahwa ROV jarak pandang 2 meter. Harus dekat sekali," tambahnya.