Laporan Wartawan Pos Kupang, Gecio Viana
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seolah tak berhenti menerima jenazah TKI yang meninggal di luar negeri.
Sampai awal bulan Juli 2018 ini, sebanyak 46 TKI asal NTT dipulangkan ke Kupang dalam keadaan meninggal dunia.
Jumlah TKI asal NTT yang meninggal dan dipulangkan ke Kupang tersebut disampaikan oleh Timotius K Suban, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang.
Dikataka Timotius, dari jumlah TKI asal NTT yang meninggal tersebut hanya terdapat satu TKI yang berangkat ke luar negeri secara prosedural.
Baca: Tiga Hari Meninggal di Malaysia, Jenazah TKI Kris Kolo Tiba di Kupang
"Sedangkan TKI asal NTT lainnya berangkat ke luar negeri secara nonprosedural atau ilegal," ujar Timotius saat menanti kedatangan seorang jenazah TKI asal NTT yang di Malaysia di Bandara El Tari Kupang, Minggu (1/6/2018) malam.
Terbaru tadi malam, setelah tiga hari meninggal di Malaysia, jenazah Kris Kolo (23), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Ekateta, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang akhirnya tiba di Bandara El tari Kupang, Minggu (1/7/2018).
Kedatangan jenazah TKI asal NTT yang diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia tersebut disambut puluhan anggota keluarga yang telah menunggu sejak pagi pukul 08.00 Wita di kargo Bandara El Tari Kupang.
Raut wajah sedih tergambar jelas di wajah puluhan anggota keluarga TKI asal NTT ini.
Mereka tak banyak bicara dan saling menatap satu sama lain di area kargo.
Baca: Lasma Merelakan Jenazah Siti Arbiah Putri Kesayangannya Tetap Berada di Danau Toba
Tak hanya anggota keluarga, turut hadir petugas dari BP3TKI Kupang, Disnakertrans NTT, perwakilan Sinode GMIT, perwakilan OPSI NTT, perwakilan Satgas Anti Human Trafficking Partai Golkar serta seorang biarawati yang turut menanti kedatangan jenazah tersebut.
Jenazah yang dinantikan akhirnya tiba di sekira pukul 23.00 Wita.
Jenazah tersebut ditempatkan di dalam satu peti mati berwarna putih dan tertutup rapat langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulans.
Seorang anggota keluarga yang enggan namanya ditulis kepada Pos Kupang mengatakan, Kris Kolo (23) berangkat ke Malaysia sejak tahun 2012 silam.
Pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Kris Kolo telah mengalami sakit selama dua hari dan dirawat di satu rumah sakit yang berada di Malaysia.