TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Gunung Agung terus menunjukkan peningkatan aktivitasnya, pasca letusan strombolian yang disertai lontaran lava dan batu pijar, Senin malam (2/7/2018).
Pada periode pengamatan, Selasa (3/7/2018) dari pukul 00.00 Wita hingga 12.00 Wita, tim PVMBG di Pos Gunung Api Agung Rendang mencatat gunung Agung mengalami 3 kali letusan, dari pukul 04.13 Wita, pukul 09.28 Wita dan pukul 09.46 Wita.
Namun letusan ini tidak melontarkan lava dan batu pijar.
Baca: Kegaduhan yang Terjadi Saat Ratna Sarumpaet Memotong Pembicaraan Menteri Luhut
"Teramati kolom abu mebumbung dengan ketinggian 500 sampai 2000 meter di puncak Gunung Agung. Warna asap kelabu dan terbawa angin ke arah barat," ujar Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Selasa (3/7/2018).
Selain itu, gunung agung juga mengalami 13 kali gempa hembusan, 3 gempa low frekuensi, 2 kali gempa vulkanik dalam, dan 1 kali gempa terasa.
Peningkatan aktivitas gunung Agung dalam beberapa hari terakhir ini, tidak serta merta membuat PVMBG mengambil langkah peningkatan status.
Hingga saat ini, PVMBG masih menetapkan status gunung agung di level III (Siaga)
"Kemungkinan peninjauan status selalu ada. Kita selalu evaluasi tanpa perlu dijadwalkan, jika indikasi data menunjukkan ancaman yang lebih, maka status aktivitas vulkanik gunung agung pasti kita naikkan," ujar Devy Kamil
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak panik, karena saat ini PVMBG terus bekerja untuk memantau gunung agung.
Bahkan, juga melibatkan tim ahli vulkanologi dari Bandung, Jawa Barat.
"Aktivitas vulkanik gunung agung ini kita evaluasi setiap saat. Kami tidak akan terpengaruh siapapun untuk menentukan status vulkanik gunung agung," tegas Devy.
Sementara, untuk saat ini radius bahaya gunung agung masih ditentukan 4 kilometer dari kawah gunung agung.
Warga yang tinggal lebih dari radius itu, masih relatif aman dan diharapkan tidak panik terlebih dahulu ataupun apalagi sampai ikut mengungsi
" Level III sementara zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak gunung agung. zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi. Ini dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data. Untuk saat ini, yang tinggal lebih dari radius itu sebaiknya tidak panik dulu. Tetap mengikuti arahan pemerintah," jelasnya. (Eka Mitra Suputra)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ini Kata PVMBG Soal Kemungkinan Merubah Status Gunung Agung Pasca Letusan Strombolian,