News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Tahun Lalu Ratusan Warga Meninggal akibat Longsor, Kini Dusun Jemblung Sisakan Belantara Sepi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara yang terkubur bersama penghuninya. Jejaknya masih jelas. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Melintasi jalan provinsi di ruas Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara membuat bulu kuduk tegang.

Sebuah bukit hijau terlihat gundul, didukung suasananya yang sepi dari lalu lalang penduduk.

Pemandangan di kawasan itu selalu membawa ingatan warga pada satu tragedi terbesar dalam sejarah masyarakat Banjarnegara.

Pada Jumat menjelang magrib, tepatnya pada 12 Desember 2014 lalu, bukit Telagalele runtuh dan mengubur sebuah dusun di bawahnya, yaitu Dusun Jemblung Desa Sampang, Karangkobar.

Ratusan warga tewas tertimbun, bahkan sebagian tak pernah ditemukan akibat musibah yang tak terduga itu.

Empat tahun berlalu, warga yang selamat dari bencana itu kini telah pindah, tinggal di desa lain untuk memulai kehidupan baru.

Meski demikian, jejak mengerikan bencana itu masih kentara hingga kini.

Baca: Jokowi pun Bingung saat Abdul Majid Menyebut Nama Ikan Merah dan Ikan Sulung

Kondisi Dusun Jemblung Banjarnegara pasca terjadinya longsor.

Dusun yang dulu dipenuhi rumah-rumah penduduk kini berubah jadi kebun belantara.

Lereng yang dulu datar untuk pemukiman penduduk kini jadi bergunduk-gunduk karena tertimbun material longsor.

Dengan kondisi topografi yang berubah, warga tak lagi bisa mengenali batas tanah milik mereka.

"Warga yang selamat sudah pindah ke hunian tetap. Tanah milik mereka yang sudah tertimbun longsor sudah tidak dikenali," kata Irma, warga Desa Sampang, Karangkobar, kepada Tribun Jateng, akhir pekan lalu.

Memanfaatkan kembali tanah bekas bencana untuk pemukiman tak mungkin dilakukan. Setiap jengkal tanah adalah alarm kenangan yang hanya akan mengulang kesedihan.

Baca: Menko Luhut: Pencarian Korban KM Sinar Bangun Sudah Maksimal, Tak Mungkin Dilakukan Pengangkatan

Di dalam tanah itu, barangkali masih ada jasad keluarga yang belum sempat ditemukan.

Juga harta benda yang sudah tak diharapkan pulang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini