News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Tahun Lalu Ratusan Warga Meninggal akibat Longsor, Kini Dusun Jemblung Sisakan Belantara Sepi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara yang terkubur bersama penghuninya. Jejaknya masih jelas. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI

Material tanah itu juga mungkin telah bercampur darah dan air mata.

Nyatanya, hingga saat ini meski retakan bumi telah kembali rapat, tak satu pun warga yang berani mendirikan rumah atau bangunan di kawasan itu.

Tim SAR mencari korban di lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). Hingga 15 Desembe petang, sudah ditemukan 57 orang korban meninggal dunia. KOMPAS.com/AFP

Ditinggalkan Masyarakat
Bertahun-tahun dusun yang telah ditinggalkan penghuninya itu tak ubahnya kampung mati.

Kampung yang dahulu selalu diwarnai hiruk-pikuk penduduk kini sepi tak terjamah.

Yang tertinggal di kampung itu hanyalah kesunyian yang horor.

Tetapi, sifat tanah tetaplah tak berubah, meski tanah yang terlepas dari puncak bukit itu telah berpindah ke bawah lereng.

Gundukan longsor serupa bukit kecil yang menutup kampung itu tetap subur dan menjanjikan kesejahteraan.

Seiring berjalannya waktu, kuburan sebuah kampung itu telah ditumbuhi pepohonan maupun tanaman liar.

Baca: Ratna Sarumpaet Dimarahi Keluarga Korban KM Sinar Bangun saat Cekcok Mulut dengan Luhut Panjaitan

Ada saja warga yang berani memanfaatkan lahan bekas bencana itu untuk menyambung hidup, meski untuk mengolah tanah yang menyimpan tragedi itu mereka lebih hati-hati.

Petani menanami lahan itu dengan tanaman kayu-kayuan yang lebih kuat mengikat tanah.

"Yang menanam itu juga warga, tapi tidak jelas batas-batasnya, karena tanah milik yang asli kan sudah tertimbun," jelas Irma.

Karena hujan, Selasa (16/12/2014) siang, proses evakuasi dihentikan sementara. TRIBUN JATENG/FAJAR EKO NUGROHO

Meski demikian, warga hanya memanfaatkan lahan yang berada di bawah bukit, atau jauh dari pusat bencana.

Kawasan dekat mahkota longsor dibiarkan apa adanya dan tetap tak terjamah.

Alhasil, tebing yang sebagian materialnya terlepas itu terlihat gundul, tak berubah dari kondisi semula pascalongsor.

Prasasti alam itu seakan ingin selalu bercerita tentang dusun yang hilang dalam sekejap. (Khoirul Muzakki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini