KM Lestari Maju, karam di Perairan Pa’baddilang antara Pulau Pasi dan Pulau Selayar, Desa Bongayya, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar, dalam rute terjadwal Pelabuhan Bira ke Pelabuhan Pammatata, Selayar.
Bocornya lambung kapal, dan anomali cuaca antara Selat Selayar, Teluk Bone dan Laut Flores, diduga jadi pemicu.
Penyidikan polisi, mulai mengarah ke unsur dugaan kejahatan kriminal.
Polisi, KNKT, inspektorat kemenhub, bersama ke lokasi karamnya kapal penumpang ini di Gusung Pa’baddilang.
Baca: Menteri Jonan Imbau Pengungsi di Luar Radius 4 Km Kembali ke Rumah
Insiden ini menjadi perhatian otoritas nasional.
Saat kejadian, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Perhubungan untuk memantau langsung proses evakuasi, dan penyidikan adanya unsur keselamatan penumpang.
Rabu (4/7/2018) siang, Menhub Budi KaryaSumadi menumpang private jet dari Jakarta ke Selayar.
Hari ini, Menteri Sosial Idrus Marham, dijadwalkan tiba di Benteng, ibu kota Selayar, untuk memberikan bantuan dan santunan kepada korban dan keluarganya.
Mabes Polri mengirim khusus penyidik laboratorium forensik. Belasan perwira Polda Sulsel ikut memantau proses penyidikan.
Para penyidik Polri itu bergabung dengan penyidik khusus dari Komisi Nasional Keselamatan Transfortasi (KNKT).
ABK Diperiksa
Kapolres Kepulauan Selayar hati-hati dalam menjelaskan perkembangan penyidikan.
Selain Hendra yang dimintai keterangan secara maraton, tim penyidik sudah memeriksa Nahkoda Agus Susanto.
Nakhoda diperiksa terpisah dan keterangannya dikonfrontir dengan 3 muallim atau asisten pelaut di kapal.
Mereka adalah Muallim I (muatan/navigasi) Goloyono, Muallim II (penentu rute) Rusdiamsah, Muallim III (alat keselamatan pelayaran) Muh Irfan Nashuka.