TRIBUNNEWS.COM - Fenomena bun upas kembali terjadi di kawasan Dieng, Jawa Tengah.
Sejak subuh hari ini, Jumat (6/7/2018), tanaman di Dieng diselimuti embun beku berwarna putih, bak terkena salju.
Seperti TribunJogja.com kutip dari Tribun Jateng, fenomena bun upas terjadi di seputar kawasan Candi Arjuna hingga di Bukit Sikunir, di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Bun upas biasa terjadi di Dieng saat puncak musim kemarau.
Berikut sederet fakta menarik embun beku yang disebut bun upas, seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Bun Upas artinya Embun Beracun
Masyarakat setempat menamai fenomena embun beku ini dengan sebutan bun upas, yang artinya embun beracun.
Embun ini memang tidak beracun bagi manusia, tetapi bisa mematikan tanaman kentang bila terjadi dalam waktu lama.
Tahun 2013 lalu, bun upas merusak puluhan hektare lahan kentang.
2. Ditandai Penurunan Suhu di Bawah 5 derajat Celcius
Embun beku atau disebut juga frost ini terjadi saat suhu Dieng sangat dingin, hingga di bawah lima derajat Celcius.
Embun yang turun akan berubah jadi beku karena dinginnya suhu.
3. Puncaknya Tiga Hari di Musim Kemarau
Bun upas terjadi antara bulan Juli hingga Agustus, saat musim kemarau sedang terjadi.