Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dwi Laylatur Rosyidah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Minggu (8/7/2018), menjadi hari terakhir 'Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan penetapan Hasil Pilgub 2018' di kantor KPU Provonsi Jateng, Jalan Veteran, Semarang.
Ganjar Pranowo dan Taj Yasin, paslon nomor urut 1 memperoleh 10.362.694 suara atau 58,78 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dari Sudirman Said dan Ida Fauziyah, paslon nomor urut 2 dengan perolehan 7.267.993 suara atau 41,22 persen.
Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo menuturkan akan mengumumkan di website pada hari ini juga untuk paslon tepilih.
"Rekapitulasi telah selesai hari ini, sekaligus kita tetapkan dan terus kita umumkan di web siapa pemenangnya. Untuk penetapan pasangan calon terpilih dilakukan setelah 3 x 24 jam, jika tidak ada berita dari Mahkamah Konstitusi (MK)," ujarnya.
Joko juga membeberkan bahwa tidak ada kejadian pada Pilgub ini, tetapi ada dua catatan yang cukup konstruktif.
Pertama terkait surat suara tidak sah dan yang kedua masukan terkait prosedur.
"Ada beberapa kab / kota yang khususnya menggelar Pilkada double memiliki surat suara tidak sah yang cukup tinggi, jadi faktor apa yang menyebabkan hal itu harus kita teliti kembali," lanjutnya.
Terkait prosedur, Joko menjelaskan bahwa ada beberapa dari pihak bawah yang melalukan di luar Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Misalnya membuka kotak suara di luar rapat pleno atau koreksi di luar rapat pleno," bebernya.
Lantas ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah, Fajar Saka menimpali bahwa terdapat beberapa catatan yang disampaikan pada proses rekapitulasi untuk Pemilu yang akan datang.
"Yang jelas DPT harus dibenahi, seperti pemilih tambahan pada harus masuk ke dalam Pemilu yang akan datang, termasuk barangkali yang belum rekam data bisa dirampungkan dan masuk ke dalam DPT," jelasnya.
Target partisipasi sebanyak 77,5 persen tidak tercapai, namun partisipasi masyarakat sudah lebih tinggi yakni 73,2 persen.
Perolehan tersebut lebih tinggi dibandingkan Pilkada sebelumnya, yakni pada tahun 2013 yang hanya 56,15 persen.(*)