Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zubir
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Seorang siswa kelas 3 SMA Negeri 2 Langsa, M Faija (17), Rabu (18/7/2018) sekitar pukul 13.30 WIB ditemukan meninggal bersimbah darah di jalan tambak ikan, Gampong Baroh, Kecamatan Langsa Lama.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang melintas di lokasi, dan selanjutnya warga melaporkannya ke Polsek Langsa Timur.
Petugas Polsek Langsa Timur dan Sat Reskrim Polres Langsa, langsung menuju ke lokasi dan selanjutnya membawa jenazah korban ke RSUD Langsa untuk dilakukan visum et repertum.
Korban tewas akibat kehabisan darah dari dua tusukan benda tajam, yakni di bagian antara rusuk dan jantung sebelah kiri, dan satu tusukan lainnya dibagian perut samping sisi kanan.
Darah segar terlihat berceceran di lokasi, diduga sebelum meninggal korban sempat merangkak hendak menuju jalan elak kawasan itu untuk meminta pertolongan.
Bahkan handphone type android merk Advan warna putih korban, berada di posisi dekat mayat korban. Diduga saat itu korban hendak menelepon seseorang sebelum merenggang nyawa.
Sementara 1 unit sepmor Honda Supra 125 miliknya yang selama ini sering dibawanya ke sekolah, raib tidak berada di lokasi.
Baca: Pemuka Masyarakat, Dinas Syariat Islam, dan Polri/TNI Komit Berantas Judi Online di Langsa
Diduga sepmor itu dibawa kabur oleh pelaku yang masih diselidiki oleh Polisi.
Ayah angkat korban, Ramli Siregar (57), yang ditemui di sekitar kamar mayat RSDUD Langsa, kepada Serambinews.com, mengatakan, tak menyangka anaknya M Faijal, tega dibunuh oleh pelaku.
"Saya tahu kejadian ini dikabarkan Polisi tadi pukul 14.30 WIB. Tidak ada firasat apapun sebelumnya, pagi tadi saya sempat bilang hati-hati bawa sepmor di jalan," ujarnya.
Menurut ayah angkatnya ini, M Faijal anak yang sangat baik dan tidak pernah memiliki masalah apapun, baik dengan temannya di sekolah ataupun di tempat tinggalnya.
Baca: Belasan Warnet tidak Berizin di Kota Langsa
Selama ini setiap alamrhum M Faijal pergi ke sekolah menggunakan sepmor Supra 125 milik ayah angkatnya.
Setelah pulang sekolah, dia sering membantu pekerjaan bertani orang tua angkat itu.
"M Faijal saya pungut sejak usianya 1 bulan, ayahnya yang merupakan adik kandung istri saya meninggal sebelum dia lahir. Ibunya sekarang tinggal di Kualasimpang, Aceh Tamiang," sebutnya.
Keluarga korban meminta pihak Kepolisian segera meringkus pelaku yang tega membunuh yatim M Faizal, dan memberikan hukuman setimpal.