Hampir semua bentuk kejahatan pernah ia perbuat demi mendapatkan barang haram tersebut.
"Pernah saya kepergok waktu maling helm di Kesiman. Saya dikeroyok habis-habisan oleh warga, untung saya tidak sampai meninggal waktu itu," kenangnya.
Selama masih menjadi pengguna narkoba, Agus dan kawan-kawannya mengaku sempat beberapa kali digerebek oleh pihak kepolisian.
Hanya saja, ia mengaku setiap diproses di pengadilan selalu bisa lolos lantaran ada yang “mengurus”.
"Pernah saya ketangkep di Sukawati, tapi sudah diurus, dan bisa bebas. Yang bikin keluarga saya malu justru bukan karena saya ditangkap pakai narkoba, tapi pada saat saya ditangkap mencuri barang. Waktu itu keluarga benar-benar malu," tutur ayah satu anak ini.
Meski pernah tertangkap mencuri, namun Agus tak juga mendekam di dalam sel tahanan. Ia cuma merasakan ruangan jeruji besi itu paling lama sebulan.
Hingga akhirnya pada tahun 2002, Broklin mulai dikenalkan dengan Yayasan Kesehatan Bali (Yakeba) yang beralamat di Jalan Ciung Wanara IV B No 2 Renon, Denpasar.
Di sana ia kembali menjalani rehabilitasi.
Menghilangkan candu narkoba rupanya bukan perkara yang mudah.
Walau sudah direhabilitasi di Yakeba, Broklin awalnya belum konsisten untuk berhenti. Ia cuma bisa mengendalikan diri dari candu narkoba selama dua tahun.
Setelah dua tahun dirawat dan ikut terlibat dalam berbagai kegiatan di Yakeba, Broklin ternyata kembali terjerumus.
"Karena sering bawa jarum suntik ke teman-teman, saya tidak bisa mengendalikan diri, dan akhirnya makai lagi. Gitu-gitu aja terus hidup saya dulu," ujar Broklin.
Broklin baru bisa putus dari ketergantungan obat terlarang itu sejak 2010 silam.
Waktu itu, selain karena faktor barang yang memang sudah semakin sulit didapatkan, bimbingan teman-temannya di Yakeba yang selalu mendukung dirinya membuat Broklin benar-benar meneguhkan hatinya untuk berhenti menggunakan narkoba.
Sampai saat ini, Broklin mengaku tidak pernah lagi menggunakan narkoba.
"Saya bersyukur sekali kenal dengan Yakeba ini. Akhirnya bertemu teman yang benar-benar saling support," ucap Broklin, yang kini dipercaya sebagai salah satu konselor di Yakeba bersama 15 teman-temannya yang juga mantan pecandu narkoba.
Masih banyak kisah menyedihkan dialami Broklin yang tak bisa ia sampaikan satu per satu hingga akhirnya lepas dari jerat narkoba.
"Sepertinya mati saja saya belum pernah dulu," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Kisah Pengakuan Mantan Pecandu, Agus Justru Makin Banyak Kenal Narkoba di RSJ