TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Niswati (60) meski tak muda lagi namun punya kreativitas tersendiri. Dia menyulap sandal jepit yang biasa menjadi sandal boneka unik dan berlipat harganya.
Iya, pengusaha kecil ini merintis usaha produksi sandal jepit boneka atau sandal boneka sejak 2004 di desa Lopait, kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Sandal berbahan spons itu dilapisi kain lembut, lalu diberi hiasan gambar berbentuk kelinci, hello kitty, kucing, tikus, gajah dan panda.
Kini sandal boneka itu makin ngetren dipakai anak-anak, perempuan maupun wanita dewasa.
Untuk membentuk boneka itu, Niswati menggunakan bahan kain-kain bekas jahitan yang sudah tak terpakai. Potongan kain bekas jahitan itu kemudian disisipkan dalam bentuk hewan dan dijahitnya sendiri.
Awalnya pemasaran sandal boneka dengan keliling dari kampung ke kampung dan masuk perumahan, pasar dan apartemen.
Alhasil dengan penjualan tersebut, kini sudah bisa beli tambahan mesin jahit lagi. Apalagi ia pernah mendapat hibah dari Pemerintah Rp 8 juta untuk menambah mesin jahit lagi.
Mujiyono suami Niswati menuturkan, ide bikin sandal boneka itu justru dari anaknya, Rindang (30). Kala itu Rindang jalan-jalan ke Yogyakarta dan masuk pusat perbelanjaan. Lihat harga sandal boneka Rp 50 ribu.
Karena Rindang bisa menjahit, dia pun berpikir kenapa tidak bikin sendiri saja kemudian diproduksi dalam jumlah banyak.
Rindang alumni Unnes itu kemudian iseng iseng memproduksi sendiri dengan bantuan kedua orangtuanya. Bikin sandal boneka itu tak serta merta langsung laris di pasaran.
Semula dia mencoba bikin high heels atau hak tinggi namun kurang laku karena sudah banyak saingan.
Kemudian ia bikin yang berbeda dari lainnya. Jadilah sandal boneka itu. Keluarga itu kemudian menekuni produksi sandal boneka, hingga empat anaknya lulus sarjana.
Bahkan salah satu dari anaknya pernah menjuarai perlombaan kewirausahaan tingkat Nasional yang diadakan Kemenpora waktu itu.
Dengan usaha sandal boneka, kini ia sudah merekrut 23 karyawan untuk membantu usahanya.