Laporan Wartawan Tribun Bogor Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - LC (13) gadis yang baru duduk di bangku SMP kelas 2 digagahi oleh ayah kandungnya sendiri, MS (40).
Sang ayah pertama kali melakukan aksi bejatnya tiga tahun yang lalu, saat warga Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini masih berusia 10 tahun dan kejadian itu baru terungkap dan diketahui keluarga pada 9 Juli 2018.
Peristiwa terungka saat saat LC sedang bercerita kepada bibinya, kalau ayahnya itu sedang cekcok dengan istrinya, SA (36).
"Pas cerita ke bibinya, LC juga bilang kalau ayahnya itu bukan hanya galak ke ibunya tapi ke LC-nya juga," kata saudara LC, DL (25) kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (28/7/2018).
Saat mengadu soal cekcok antara kedua orangtuanya itulah, LC kemudian mengaku sudah diperkosa oleh ayah kandungnya sendiri.
"Kemudian LC cerita lebih dalam lagi, katanya masa depannya sudah dihancurin sama ayahnya sendiri, digauli istilahnya," tambahnya.
Baca: Presiden Jokowi Temui 3 Ketum Parpol dengan Makan Siang di Teras Istana Bogor, Ini Menu yang Tersaji
Aksi bejat sang ayah pun rupanya sudah dilakukan sejak LC duduk di bangku kelas 5 SD.
Saat itu, LC diajak mandi bareng oleh ayahnya saat tengah berwisata ke pantai.
Menurut pengakuan LC kepada saudaranya, saat itu LC diminta untuk membersihkan badannya usai berenang berbarengan dengan ayahnya.
"LC disuruh mandi, namanya bapak sama anak kirain sebatas dimandiin aja, gak taunya punya otak mesum," ungkap saudara LC, DL (25) kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (27/7/2018).
Selang beberapa waktu, MS pun mulai melakukan tindakan asusila terhadap LC.
"Kira-kira pas korban usianya 10 tahun kelas 5 SD, korban digagahi ayahnya sendiri," ucapnya.
Meski diperlakukan tak senonoh oleh ayahnya sendiri, LC tidak berani bercerita atas apa yang telah dialaminya sejak kelas 5 SD tersebut.
Namun LC akhirnya memberanikan diri untuk mengungkap semua kejadian yang telah dialaminya pada tanggal 9 Juli 2018 lalu.
"Karena sudah merasa kesal juga kan ayahnya itu kasar ke istrinya kemudian ke LC juga, maka dari itu LC cerita semuanya, katanya masa depannya sudah dihancurkan ayahnya," paparnya.
Atas pengakuan LC itu, pihak keluarga kemudian melaporkan tindakan yang dilakukan sang ayah ke polisi.
Namun, keluarga belum mengetahui perkembangan kasus tersebut.
"Tanggal 10 Juli kemarin sudah dilaporin, tapi belum ada kabar prosesnya sekarang bagaimana," tuturnya.
Meski demikian, LC diketahui telah menjalani pemeriksaan visum di RSUD Cileungsi beberapa waktu lalu.
"Pakai biaya sendiri, hasilnya belum keluar, tapi dokter bilang memang sudah tidak perawan," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Jonggol, Kompol Agus Supriyanto mengatakan bahwa kasus tersebut telah dilimpahlan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.
"Yang menangani kasus persetubuhan ini PPA Polres Bogor, sebelumnya keluarga korban memang laporan ke Polsek dulu tapi kita arahkan untuk lapor ke PPA," paparnya.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan TribunnewsBogor.com masih mencoba menghubungi Unit PPA maupun Kasat Reskrim Polres Bogor untuk menggali lebih dalam terkait perkembangan kasus persetubuhan ini.
Tak Nafsu Makan
Dalam kesehariannya, tidak banyak yang dilakukan LC di rumahnya maupun di sekolah.
Namun menurut DL, LC lebih sering menghabiskan waktu di rumah sepulang sekolah.
Ia juga tidak banyak bergaul dengan teman laki-lakinya.
"Masih sekolah, tapi pas pulang sekolah yaudah di rumah aja, kadang juga suka gamau bertemu teman laki-lakinya," katanya.
Tak hanya itu, LC juga ternyata sempat mengalami tidak nafsu makan selama satu minggu.
"Waktu itu pernah susah makan, kemudian juga pernah sampai dikasih obat penenang oleh dokter," terangnya.
DL pun berharap, SM yang merupakan ayah LC bisa segera ditangkap pihak kepolisian.
"Iya harapannya ingin cepat ditangkap, kalau untuk LC sendiri sejauh ini hanya keluarga saja yang mendampingi, dari pihak luar belum ada, ya semoga saja kasus ini bisa dituntaskan," katanya.