Namun Digjaya mengaku bersyukur, gempa tersebut tidak membuat skenario simulasi menjadi kenyataan.
Digjaya mengungkapkan, skenario simulasi ini adalah ketika gempa dan tsunami terjadi.
Ceritanya, kata dia Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan bahwa terjadi gempa yang berpotens tsunami.
Ketika tsunami terjadi, masyarakat pesisir diceritakan berlarian menuju jalur evakuasi.
Di tengah kepanikan warga, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar melakukan penyelamatan korban yang terkena dampak tsunami.
“Simulasi yang terjadi di tengah gepa sungguhan ini, diharapkan melatih mental semua pihak. Terutama masyarakat, khususnya anak-anak. Jika terjadi sesuatu, tidak boleh pasrah, minimal berinisiatif menyelamatkan diri, serta sejak dini memahami kawasan-kawan aman untuk menyelamatkan diri,” ujarnya. (*)