TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kasus peredaran di Jawa Barat meningkat pada tahun ini.
"Jumlah pengguna (narkoba) menurun, tapi peredaran meningkat," ujar Direktur Peran Serta Masyarakat BNN RI, Sofyan Syarif, ketika ditemui di Gedung Sate, Senin (30/4/2018).
Baca: Pengakuan Saksi: Setiap SKPD Dimintai Uang Rp 65 Juta untuk Bupati Abubakar
Satu di antara penyebabnya, menurut Sofyan Syarif, adalah posisi Jawa Barat sebagai tempat transit sebelum barang haram itu diedarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Tetapi banyak di antaranya disebar ke berbagai daerah di Jawa Barat.
Baik daerag selatan, utara, dan tengah Jawa Barat masih ditemukan kasus peredaran narkoba.
"Pasti mengendap di daerah Jabar, semisal ganja di daerah selatan, sabu di daerah pantura dan tengah," ujarnya.
Mengenai data temuan kasus oeredaran narkoba, Sofyan Syarif mengaku belum bisa menyebutkan.
Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, BNN bersama Polri dan TNI telah menyita banyak barang bukti narkoba dan menangkap pengedar.
"Kemarin di Batam 1 ton diamankan TNI AU dengan BNN dan Polri, di Banten 1,5 ton. Operasi BNN sendiri 1,3 ton. Kebanyakan sabu," ujarnya.
Peredaran narkoba masih terjadi, kata Sofyan Syarif, di antaranya disebabkan masih banyaknya permintaan.
Baca: BERITA FOTO: Presiden Joko Widodo ketika Meninjau Korban bencana Gempa di Lombok
Permintaan harus ditekan dengan merehabilitasi pengguna narkoba dan sosialisasi bahaya narkoba pada masyarakat yang belum menggunakan narkoba.
"Makannya pecandu harus disembuhkan melalui rehabilitasi. Diharapkan masyarakat dan keluarga jangan malu-malu bekerja sama dengan BNN dan panti rehabilitasi lain untuk menyembuhkan," ujarnya.
Penulis: Theofilus Richard
Berita ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: BNN RI Sebut Kasus Peredaran Narkoba di Jawa Barat Meningkat