News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seribu Lebih Anak Berkebutuhan Khusus di DIY Belum Dapat Hak Pendidikan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak penyandang disabilitas asyik melukis di badan bus Transjakarta dengan tema Ibuku Perempuan Tangguh di halaman Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018). Sepuluh anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Art Burt Indonesia menceritakan kasih ibunya lewat lukisan untuk memperingati Hari Ibu. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Data dari dinas Dikpora DIY mencatat sedikitnya ada seribu anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yogyakarta yang hingga saat ini belum mendapatkan hak pendidikan.

"Data yang ada di kami, ada seribu ABK yang belum mendapakan hak pendidikan. Mereka belum masuk sekolah inklusi maupun SLB," kata kepala Dinas Dikpora DIY, Kadarmanta Baskara Aji, ketika ditemui saat pembukaan lomba PKLK di Stadion Sultan Agung, Jumat (03/08/2018)

Menurutnya, seribu ABK yang belum mendapatkan hak pendidikan dihitung berkisar pada anak usia 3-6 tahun.

Kebanyakan, alasan utama mengapa ABK belum mendapatkan hak pendidikan karena orang tua terlalu sibuk bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.

"ABK ini kan memang belum bisa mandiri. Orangtuanya sibuk bekerja, sehingga banyak ABK ini belum mendapatkan hak pendidikan," jelasnya.

Alasan selanjutnya mengapa masih banyak ABK belum mendapatkan hak pendidikan, menurut Baskara Aji, lantaran masih ada stigma, sebagian orang tua merasa malu jika anaknya yang berkebutuhan khusus keluar rumah.

"Budaya malu ini yang harus dihilangkan. Karena mereka (ABK) memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan," terangnya.

Ia menghimbau kepada orang tua ABK supaya segera menyekolahkan anaknya. Tidak ada alasan lagi, seorang anak tidak bersekolah.

Jika masih terkendala jarak pada sekolah Luar Biasa (SLB), dirinya justru mendorong orang tua, jangan sungkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah normal.

"Kalau persoalannya karena biaya. Tidak perlu ada biaya. Gratis, bagi ABK untuk bisa sekolah di sekolah inklusi maupun SLB," tegas dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini