TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tersangka percobaan pembunuhan disertai pencabulan, Rudi Gurusinga alias Pak Ocid diserahkan pihak keluarganya setelah diultimatum polisi. Diduga, Ocid menyerah karena takut ditembak petugas.
Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu mengatakan, Ocid sebelumnya berpindah-pindah tempat setelah menggorok leher KS, siswi SMP berusia 13 tahun.
"Setelah kami ultimatum keluarganya, tersangka akhirnya menyerah. Ia diantarkan keluarganya pukul 16.20 WIB," katanya.
Mantan Wakapolsek Medan Barat ini mengatakan pascaperistiwa tersebut, pihaknya langsung melakukan penyisiran untuk menemukan pelaku.
Wilayah yang sempat disisir petugas yakni Dusun III Timbang Lawan Tengah, Desa Bintang Meriah, Desa Rambung Baru, Kecamatan Sibolangit dan Desa Sembahe.
"Karena tidak ketemu, kami datangi rumah keluarganya," katanya.
Baca: Maaf Mbak, Aku Sudah Gak Kuat Kata-kata Terakhir Valentinus Nahak Sebelum Pergi untuk Selamanya
Setelah tidak menunjukkan batang hidungnya, polisi pun meminta Rudi untuk menyerahkan diri.
Melalui keluarga besarnya, polisi meminta Rudi agar menyerahkan diri dan bertanggungjawab atas perbuatan yang sudah dilakukannya.
KS (13), yang masih duduk di kelas 1 SMP ini mendapat perlakukan sadis dari Rudi Gurusinga alias Bapak Ocid, warga Desa Bintang Meriah Dusun III Kecamtan Pancur Batu, yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak.
Aksi sadis Ocid diduga karena ingin merudapaksa KS saat korban hendak pergi menuju salah satu warnet.
Sebelumnya, diketahui KS alami penganiayaan berat pada Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 21.00 WIB.
Hingga Kamis (2/8/2018) masih mendapat perawatan intensif di RSUP Dr Adam Malik.
Martualesi Sitepu mengatakan korban ditemukan oleh saksi bernama Tia ketika melintas di Jalan Suka Dame antara Desa Suka Dame dan Namo Rindang Kecamatan Kutalimbaru.
Saksi mendengar suara dan meminta tolong.
Baca: Mantan Wasekjen PKS Dukung Fahri Hamzah Temui Anis Matta
Tia yang mendengar teriakan meminta tolong itu, seketika berhenti dan membawa korban ke Puskesmas Pancur Batu namun akhirnya dirujuk ke salah satu RS pemerintah.