Ia sendiri belum dapat memastikan oknum DPRD Kampar yang diduga pelaku asusila, walau telah mendengar informasi dari berbagai sumber.
Rosano menjelaskan awal skandal di ruang kerja Wakil Ketua I DPRD Batam, Zainal Abidin, ini terungkap.
Menurut dia, Zainal Abidin yang pernah gagal dalam pencalonan Bupati Kampar pada Pilkada Serentak 2017 lalu, telah mengakui kedatangan dua orang tamu pada hari itu.
Namun Politisi Partai Golongan Karya itu tak mau menyebutkan identitas tamunya.
Rosano mengatakan, Zainal meninggalkan dua orang tamu itu di ruang kerjanya karena harus mengikuti agenda rapat DPRD Batam.
Terungkapnya skandal ini, kata Rosano, berawal dari laporan petugas kebersihan yang menemukan tempat tidur di ruang kerja itu acak-acakan.
"Handuk basah, ada juga percikan-percikan air di dalam kamar itu," ungkapnya.
Temuan petugas kebersihan itu ternyata ditindaklanjuti oleh internal DPRD Batam.
Zainal Abidin dikabarkan marah besar oleh ulah tamunya. Sampai akhirnya, dua staf perempuan itu diberhentikan.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Temuan Handuk Basah di Gedung DPRD Batam, Awal Berkembang Rumor Asusila Anggota DPRD Kampar