Kita juga tak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa hewan punya "super-sense".
Dengan mencatat aktivitas populasi hewan dalam jangka panjang, jauh sebelum gempa bumi, kita mungkin bisa mendapat informasi yang lebih baik bagaimana perubahan perilaku mereka terkait dengan sifat gempa.
"Sampai saat ini, hanya sedikit seri waktu yang terkait dengan perubahan perilaku hewan. Paling lama hanya satu tahun," kata Woith. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kenapa Saat Terjadi Gempa Bumi Orang Bali Teriak Idup idup idup?