"Jaraknya sekitar 15 meter dari bibir pantai," kata Tour Leader, Ignasius Kassar, kepada wartawan di ruang Pemulasaran Jenazah RSUD dr. T.C. Hillers, Maumere, Senin (13/8/2018) petang.
Ignas menjelaskan, ketika berada di Bajawa pada Sabtu (11/8/2018), Anne mengeluh sakit tulang belakang kambuh.
Ignas membawa Anne ke dokter praktek dan diberikan obat. Cerita Anne, kata Ignas, sakitnya itu diderita setelah mengalami kecelakaan mengerikan beberapa tahun yang lalu.
Anne merasakan kondisinya lebih baik setelah minum obat. Ia tampak bersemangat lagi melanjutnya jadwal wisatanya ke Pangabatang.
Rombongan wisatawan sebanyak 7 orang, 6 perempuan dan seorang pria, kata Ignas, berangkat dari Bajawa pada Minggu pagi (12/8/2018) mengunjungi Danau Kelimutu.
Mereka tiba di Maumere Minggu malam dan menginap di Hotel Wailiti.
Hari Senin pagi, lanjut Ignas, rombongan menuju Nangahale selanjutnya ke Pulau Pangabatang.
Dalam perjalanan itu, jelas Ignas, satu mobil ditahan polisi melakukan operasi di Waigete sehinggga hanya satu mobil meneruskan perjalanan ke Nangahela.
"Satu mobil akhirnya duluan ke Nangahale, kemudian kembali lagi jemput saya termasuk dengan Anne," kata Ignas.
Menurut Ignas, sebelum pelayaran menuju Pangabatang, semua akomodasi snorkeling bagi tujuh orang tamunya, pemandu, makan dan minun tersedia dengan lengkap.
"Saya nasihat Anne supaya tidak ikut (snorkeling). Dia berkata badannya terasa berat sekali, susah digerakan tidak seperti sebelumnya."
"Pada waktu di Kelimutu, dia juga hanya sampai di tempat parkir. Teman-temanya menuju ke danau," ujar Ignas.
Ketika sampai di area snorkeling, lima rekannya turun ke laut sedangkan Anne bersama satu rekannya dan Ignas menuju pantai.
"Saya suruh dia pake rompi. Dia bilang tidak perlu cukup pakai masker dan sepatu renang saja karena dia bilang hanya di pantai saja. Dia malah ajak rokok di pantai," kata Ignas. (Servatinus Mammilianus/Eginius Mo'a)