TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB ‑ Ada kejadian yang tak disangka‑sangka saat pelaksanaan upacara bendera HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Jumat (17/8). Saat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) membentangkan bendera Merah Putih tragedi terjadi, yakni tali bendera tiba‑tiba putus.
Upacara yang berlangsung di pulau terluar kemarin sebenarnya cukup istimewa, karena yang menjadi inspektur upacara Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita.
Anggota Paskibra yang bertugas sebagai pengibat bendera kaget. Mereka sempat akan melipat kembali bendera Merah Putih yang siap dinaikkan. Namun panitia HUT RI di Pulau Maratua memberikan instruksi dari belakang posisi tamu undangan untuk tetap membentangkan bendera dengan tangan.
Baca: Insiden Tali Bendera Putus di Pulau Maratua, Menteri Enggartiasto: Ambil Hikmahnya
Alhasil saat regu Paskibra bergerak meninggalkan lapangan, anggota Paskibra yang bertugas menaikan bendera Merah Putih harus bertahan di tempat hingga upacara bendera berakhir. "Kenapa tidak dicek dulu sebelum upacara," kata warga yang ikut menyaksikan pengibaran bendera dari belakang.
Pengamatan Tribun Kaltim, para anggota Paskibra berusaha tegar saat hendak meninggalkan lapangan, namun terlihat dari ekspresi wajah sedih mereka menahan air mata.
Tangisan sejumlah anggota Paskibra pun langsung pecah. Anggota polisi sempat menggotong salah satu anggota Paskibra putri yang nyaris pingsan karena tidak kuasa menahan kesedihan.
"Ini adalah kejadian yang tidak disengaja, dan tidak mungkin ada yang menyangka kalau tali bendera akan putus," kata Komandan Kodim Letkol CPN Rony Nuswantoro didampingi Kapolres Berau AKBP Pramuja
Sigit Wahono bersama tiga anggota Paskibra langsung menggelar briefing singkat.
"Diumumkan ke panitia, upacara jangan dibubarkan dulu, dilanjutkan lagi pengibaran bendera Merah Putih," kata Rony Nuswantoro memberikan instruksi.
Upacara urung dibubarkan, setelah salah seorang pelajar SMA bernama Daniel Danuri membantu memanjat tiang memperbaiki tali bendera Merah Putih. Namun upayanya belum berhasil karena tiang bendera yang licin setelah diterpa gerimis pagi hari sebelum berlangsungnya upacara.
Solusi terakhir, anggota TNI dan Polri dibantu warga merebahkan tiang bendera untuk memperbaiki tali yang putus.
Setelah mengganti bendera dan memperbaiki tali tiang, pengibaran bendera pun diulang tanpa iringan lagu Indonesia Raya. Namun melihat rangkaian peristiwa tersebut, upacara bendera HUT ke-73 Kemerdekaan di Pulau Maratua berlangsung dramatis, bahkan warga menjadi terharu dengan perjuangan para anggota Paskibra.
Anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Berau Alfian mengatakan, sebelum upacara bendera, pihaknya sudah memastikan seluruh persiapan pengibaran bendera. "Kami sudah periksa semua, benderanya, talinya sampai tiang bendera susah kami cek semua," ujarnya.
Menurut Alfian, putusnya tali bendera karena jahitan tali pengikat bendera yang kurang kuat.
Seperti diketahui, tahun ini Pemkab Berau menggelar upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI di Kampung Payungpayung, Pulau Maratua. Sejak beberapa tahun lalu, Pemkab Berau memang menggelar upacara bendera di dua tempat, selain di Pulau Maratua, upacara juga digelar di pulau yang berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia dan Filipina.
Tahun ini, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita bertindak selaku inspektur upacara. Enggartiasto menumpang mobil Toyota Prado pelat nomor RI 33 saat menuju lapangan upacara..
Kedatangan Menteri disambut ratusan pelajar mulai tingkat SD, SMP dan SMA yang berbaris rapi di sepanjang jalan menuju Lapangan Pasagidan, lokasi pengibaran bendera Merah Putih.
Upacara bendera di wilayah perbatasan ini juga dihadiri Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, Kapolres AKBP Pramuja Sigit Wahono dan Komandan Kodim Letkol CPN Rony Nuswantoro.
Beri Apresiasi
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, yang menjadi inspektur upacara di Pulau Maratua menyaksikan langsung bagaimana peristiwa putusnya tali bendera saat anggota Paskibra akan mengibarkan bendera Merah Putih.
Bahkan Manteri Enggartiasto juga melihat bagaimana anggota TNI, Polri, dan warga bahu‑membahu mengupayakan agar sang saka Merah Putih tetap berkibar di tiang bendera tertinggi di Pulau Maratua.
Usai upacara bendera, dan pembaca acara hendak membubarkan upacara, Enggartiasto langsung mencegahnya. "Jangan dibubarkan dulu. Saya minta peserta upacara istirahat di tempat," ujarnya.
Enggar rupanya mengamati setiap detil insiden putusnya tali bendera saat dirinya menjadi inspektur upacara di pulau terdepan tersebut.
"Setiap peristiwa harus dilihat hikmahnya. Tadi kita liat reaksi Kapolres dan Dandim yang langsung bergerak mencari solusi. TNI dan Polri dan sipil bekerjasama menjaga bendera Merah Putih agar tidak terjatuh ke tanah," tegasnya.
Insiden ini, kata Enggar, justru menunjukkan bahwa rakyat mendukung TNI dan Polri.
"Negara akan terjaga dengan dukungan TNI dan Polri serta rakyat. Kita lihat tadi bagaimana pak Kapolres (AKBP Pramuja Sigit Wahono) dan Dandim (Letkon CPN Rony Nuswantoro) bersama sipil, bersama‑sama mendirikan tiang bendera, menyambung tali sehingga pengibaran bendera tetap terlaksana," katanya.
Menteri Enggartiasto juga memberikan apresiasi kepada anggota Paskibra yang telah berusaha untuk melakukan yang terbaik. "Anak‑anaku Paskibra, kalian sudah melakukan yang terbaik. Dari kejadian ini, ambil hikmahnya. Jangan sampai ada yang berani menurunkan bendera Merah Putih," tandasnya. (gef)