News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepekan Di Rumah, Bocah Pengidap Guillain Barre Syndrome Ini Hanya Bisa Konsumsi Susu

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arjuna Arya Atarahman terbaring koma di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bocah yang menderita penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS), Arjuna Arya Atarahman, sudah kembali ke rumahnya sejak sepekan lalu untuk menjalani pemulihan.

Arya adalah bocah laki-laki asal Kampung Campaka, Desa Pangguh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, yang sejak 8 Juni 2018  dirawat di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena penyakit tersebut.

Bocah berumur enam tahun itu bahkan sempat mengalami kondisi koma sejak 20 Juni 2018.

Apit Sopian (34), ayah dari Arya, mengatakan, selama sepekan di rumah, tak banyak kendala yang dialami anaknya.

"Selama seminggu enggak ada kendala, paling agak panas, demam sedikit, kemudian itu sudah disiapkan obatnya, jadi bisa teratasi," katanya saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Rabu (22/8/2018).

Kendati demikian, ujar Apit, saat ini anaknya memang belum bisa mengkonsumsi makanan.

Arya hanya bisa meminum susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

"Belum bisa makan, masih minum susu Itu pun lewat selang. Belajar air minum putih masih tersedak. Pada dasarnya nelennya belum bisa nelen normal. Masih sering tersedak," katanya

Dalam sehari, sambung Apit, anaknya harus mengkonsumsi enam gelas sehari.

Satu kaleng susu 850 gram bisa dihabiskannya dalam waktu tiga hari saja.

"Meskipun susunya ada di supermarket, itu buat kita (harganya) mahal, dikarenakan belum bisa makan yang lain lain. Kaleng besar harganya sekitar Rp 275 ribu," katanya.

Kondisi Arya

Arya, kata Apit, sebetulnya sudah melewati kondisi koma sejak tiga pekan yang lalu.

Namun, kondisinya belum bisa dikatakan sadar sepenuhnya.

"Kesadaran belum bisa dikatakan sadar karena (saat di RSHS) sempat dua kali henti jantung, dari otak sempat kekuarangan oksigen, itu berpengaruh ke motorik jadi lambat, daya ingat jadi lama," ujarnya.

Kondisi yang mengalami perubahan, lanjut Apit, adalah pernafasan.

Saat ini, Arya sudah tak menggunakan ventilator lagi.

Sebelumnya, saat masuk ke RSHS, ventilator sudah harus dipasang di tubuh mungil bocah laki-laki itu.

"Yang bagus baru pernafasan, pernafasan sudah lepas ventilator," katanya.

Selain itu, kata Apit, kondisi mata Arya sudah terbuka.

Namun, fungsinya masih belum kembali seperti sediakala.

"Mata sudah kebuka bagus seperti normal, tapi belum bisa melihat secara baik. Ditanya, atau diajak ngobrol, belum bisa menjawab," ujarnya.

Penulis: Yongky Yulius

Berita ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Sepekan di Rumah, Arya Bocah Pengidap Penyakit Langka Ini Hanya Bisa Konsumsi Susu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini