Laporan Wartawan Tribunsumsel.com Farlin Addian
TRIBUNNEWS.COM, SUMSEL- Nona Manis, seorang lansia berusia 90 tahun dikurung oleh keluarganya pada sebuah gubuk kecil berukuran 1x2 meter.
Gubuk itu terpisah dari keluarganya.
Cik Non sapaan nenek Nona Manis ini merupakan Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Dia dikurung bukan karena penyakit gangguan kejiwaan yang suka mengamuk atau mengganggu orang lain.
Melainkan, wanita yang sudah tua renta tersebut memiliki penyakit akut yakni gangguan ingatan atau pikun.
Baca: Pria di Tangerang Perkosa Anak Tirinya yang Masih di Bawah Umur, Ayah Kandung Korban Lapor Polisi
Ia sering lupa jalan pulang saat berpergian sehingga dengan kondisi penyakit gangguan ingatan yang dideritanya membuatnya menghabiskan sisa umurnya dalam kurungan seperti tahanan.
Nenek Nona Manis ini dikurung disebuah gubuk kecil dibawah pohon tidak jauh dari rumah anaknya sendiri yang sudah selama 5 tahun karena keluarganya takut hilang jika ditinggal dalam rumah.
"Kami terpaksa mengurungnya disini karena dia punya penyakit lupa ingatan," kata keponakannya, Japarin saat dibincangi Tribunsumsel.com.
Disampaikannya, sebelum dikurung dia tinggal dirumah dan pernah berkunjung kerumah tetangga tapi saat pulang malah tidak tau arah dan kebingungan bahkan sempat kearah yang salah, beruntung kami ada yang melihatnya langsung membawanya pulang.
"Dari kejadian itu kami menanyakannya kenapa pulang kearah lain, katanya dia lupa jalan pulang dan tidak tahu kearah mana sehingga asal jalan sajaemcari rumah," katanya.
Diceritakannya pula bahwa yang membuat keluarga tega mengurungnya disebuah gubuk berukuran kecil tersebut, Cik Non ini pernah hilang selama satu bulan karena lupa jalan pulang, saat kejadian itu dia tinggal dirumah tapi tidak ada orang karena pergi bekerja.
"Kita sudah mencari carinya hingga ke hutan hutan serta dipemukiman warga tapi tidak ditemukan bahkan keluarga yang lain sudah putus asa," katanya.
Sehingga setelah ditemukan keluarga langsung membuatkan gubuk kecil dan mengurungnya disana supaya dia tidak berpergian lagi yang membuatnya hilang.
Sedangkan, Pj Kades Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, David Haryadi, membenarkan bahwa ada warganya yang dikurung dalam pondok (gubuk) kecil dibawah pohon yang agak terpencil.
"Dia dikurung oleh keluarganya sendiri, itupun bukan karena gila (gangguan jiwa) melainkan ada penyakit gangguan ingatan atau pikun," katanya.
Disampaikannya, nenek Cik Non itu dikurung karena keluarganya takut hilang saat dia berpergian sebab pernah kejadian.
"Kita tidak bisa mencegah karena pengurungan itu merupakan kehendak keluarganya sendiri supaya tidak hilang lagi," ungkapnya.