News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah TKW Asal Banjarnegara yang Sudah 11 Tahun di Malaysia, Orang Tuanya Sampai Tak Bisa Makan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

orang tua Ponirah di Desa Gumiwang Banjarnegara menunjukkan sertifikat pembekalan kerja Ponirah sebelum berangkat ke luar negeri 11 tahun silam.

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Tukiman (54) dan Ribut (49), pasangan suami istri asal Desa Gumiwang Purwanegara Banjarnegara kini terlihat lebih tenang di rumahnya.

Orang tua itu mendapat kabar yang cukup melegakan.

Sang putri tercinta, Ponirah (32) yang tengah mencari nafkah di negeri orang, Malaysia akhirnya menghubungi mereka beberapa waktu lalu.

Suara yang dirindukan selama bertahun-tahun kembali terdengar di telinga mereka melalui sambungan telepon genggam.

Ponirah yang telah 11 tahun tak pulang mengabarkan akan pulang ke Indonesia, Desember 2018 mendatang, saat masa kontraknya habis.

Meski cukup lega, orang tua itu terus terang masih dirundung cemas. Ia khawatir jika harapan itu gagal terealisasi.

"Semoga Desember nanti benar-benar pulang. Kami khawatir," kata Tukiman

Kedua orang tua itu sudah lama nelangsa. Orang tua mana yang tak rindu jika 11 tahun tidak pernah bertatap muka dengan putri tercinta. Ponirah memutuskan merantau ke Malaysia saat masih remaja, sekitar umur 18 tahun.

Semenjak itu, ia hanya beberapa kali menghubungi orang tuanya di desa. Sepucuk surat yang dikirim Ponirah ke rumah, beberapa bulan setelah ia bekerja, membuat orang tuanya lega.

Melalui surat itu, Ponirah mengabarkan kebahagiaan hatinya lantaran mendapat majikan yang baik hati dan menyayanginya.

Semakin lama, Ponirah jarang mengasih kabar. Keluarganya berkali-kali menghubungi melalui kontak majikan namun susah.

Selama sebelas tahun, Ponirah hanya beberapa kali menghubungi rumah saat mau berkirim uang.

Maklum, Ponirah selama ini menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ayahnya, Tukiman hanya bekerja sebagai buruh pemetik kelapa dengan upah tak seberapa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini