Mukanya bersimbah darah. Sejumlah luka terdapat di bagian leher dan wajah. Korban pertama kali ditemukan oleh sejumlah warga yang mendapati korban tidak kunjung keluar rumah.
Padahal, sehari- hari, Carkonah berjualan nasi jagung. Namun, pada hari nahas ini, dia tidak kunjung keluar rumah dan ditemukan sudah tak bernyawa.
"Biasanya berjualan nasi jagung. Setelah rumahnya diketuk, ternyata masih dikunci. Sejumlah warga pun curiga dan akhirnya melihat di lubang angin kamarnya. Ternyata sudah terlentang dan bersimbah darah," kata kerabat korban, Warjo (55).
Berdasarkan pemeriksaan dari pihak kepolisian, korban mengalami luka memar di bagian leher depan, luka robek di bagian bibir bawah, luka lebam di wajah, pendarahan di hidung, dan keluar cairan dari alat kelamin.
"Korban ditemukan di lantai kamar dengan bibir pecah. Ada bekas cekikan dan cakaran juga di muka," kata Kapolsek Larangan, AKP Djoko Witanto.
Ia menjelaskan, korban ditemukan dalam rumah tertutup dan terkunci.
"Diduga pelaku penganiayaan melarikan diri dengan menutup dan mengunci pintu setelah melakukan aksinya," terangnya.
Dilihat dari lukanya, kata dia, kemungkinan korban meronta dan memberontak serta berteriak meminta tolong saat mengalami kekerasan oleh pelaku.
"Korban kemungkinan berteriak meminta tolong. Namun, karena jauh dari tetangga, akhirnya tidak terdengar. Di samping kanan kiri korban ada rumah yang tak berpenghuni. Di belakang rumah ada halaman kosong," kata kapolsek.