Laporan Wartawan Tribun Jateng, Amanda Rizqyana
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan mengembangkan sportourism di kawasan puncak Gunung Telomoyo, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Untuk merealisasikan hal itu, Pemprov siap membantu tiga wilayah untuk pembangunan infrastruktur.
Ketertarikan Ganjar Pranowo untuk mengembangkan sportourism di puncak Gunung Telomoyo diungkapkan saat menyaksikan 4th Gantole Telomoyo Cup 2018 pada Kamis (13/9).
Dia yakin panorama puncak Gunung Telomoyo mampu memicu adrenalin.
"Tinggal kabupaten mengajukan, dananya sudah siap. Sebenarnya pembangunan jalan ini dilakukan tahun lalu, tapi pengajuannya dari Pemerintah Kabupaten Semarang ke Pemerintah Provinsi yang belum, cuma sekitar Rp 6 miliar," ujar Ganjar.
Posisi Gunung Telomoyo secara administratif masuk dalam tiga wilayah, yakni Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, dan Kota Salatiga.
"Yang penting segera diajukan. Impian saya ini akan jadi sportourism andalan. Masak di Bali ada ayunan bayar Rp 200 ribu laku, sini enggak (laku). Sini kan tidak kalah bagus," tuturnya.
Hal tersebut sekaligus menjawab kegelisahan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) yang bakal menyelenggarakan kompetensi sejenis tingkat internasional.
Menjadi gelaran tahunan, Gantole Telomoyo Cup memang menjadi rujukan pecinta olahraga yang memacu adrenalin tersebut.
Bukan hanya nasional, pilot luar negeri pun banyak yang merekomendasikan puncak salah satu gunung berapi yang belum pernah meletus itu.
"Beberapa negara dari Asia dan Eropa, pilotnya sangat suka tempat ini. Makanya tahun depan kami agendakan event internasional," kata Cepi Nasution, Sekjen FASI.
Sebagaimana perhelatan kompetisi internasional, hal utama yang harus disiapkan adalah Infrastruktur. Karena untuk persoalan sumber daya manusia penyelenggaraan, Indonesia sudah memadahi.
"Kalau mau kejuaraan dunia harus diperbaiki. Jalan, tempat landing dan toilet, agar tempat ini jadi trademark. Orang luar (mancanegara, red) suka jika masuk desa-desa kayak gini," katanya.
Dalam 4th Gantole Telomoyo Cup 2018 bersama 37 atlet dari 10 provinsi, termasuk dua atlet Jepang berlaga dalam ajang tersebut.
Untuk mencapai puncak Gunung Telomoyo, para pilot harus menempuh perjalanan sejauh 7 km.
Namun saat ini kondisi jalan banyak dikeluhkan karena rusak parah. Berbanding terbalik dengan panorama ketika mencapai Puncak 1.894 mdpl.
Bahkan, Hiroshi, pilot dari Nagoya Jepang mengakui tidak menemukan tempat serupa di negaranya.
"Saya tidak menemukan keindahan dan tantangan seperti ini di Jepang," kata dia sesaat sebelum meluncur bersama layangannya.
Karena itu dalam ajang ini dia datang mengajak muridnya agar dijadikan bahan pelajaran. Selain Hiroshi, atlet datang dari penjuru tanah air, dari Sumatera Barat hingga Sulawesi Selatan.
Hari ini para pilot berlaga pada lomba nomor Lintas Alam Terbatas (Race to Goal). Selain itu, masing-masing 17 orang pilot berlaga di kelas terbuka termasuk dua pilot Jepang, serta 18 pilot berlaga di kelas Floater. (*)